Jejamo.com, Bandar Lampung – Bawaslu Lampung mensinyalir sebanyak 100 kecamatan sulit sinyal dan berpotensi bencana alam. Itu adalah hasil inventarisasi Bawaslu Lampung untuk pilkada serentak 8 daerah di Lampung pada 23 September 2020.
Ketua Bawaslu Lampung Fatikhatul Khoiriyah mengatakan, titik sulit sinyal atau blank spot tertinggi di Lampung Tengah dengan 24 kecamatan.
Kemudian menyusul Lampung Timur dengan 23 kecamatan dan Lampung Selatan 15 kecamatan.
Untuk daerah rawan bencana alam, lanjut Fatikhatul Khoiriyah, adalah Bandar Lampung dengan 11 kecamatan, Pesawaran 9 kecamatan, dan Lampung Selatan serta Lampung Tengah masing-masing 8 kecamatan.
Untuk daerah rawan longsor, kata Fatikhatul Khoiriyah, Pesawaran paling banyak dengan 7 kecamatan, disusul Bandar Lampung (6) dan Pesisir Barat (5).
“Untuk potensi tsunami ada di Pesawaran dengan 2 kecamatan dan Lampung Selatan 6 kecamatan. Sedangkan potensi gempa di Bandar Lampung 1 kecamatan dan Pesawaran 4 kecamatan,” kata Fatikhatul Khoiriyah kepada jejamo.com saat ekspose hasil pengawasan tahapan pilkada.
Soal blank spot, kata Fatikhatul Khoiriyah, menjadi kendala dalam proses tahapan pemilu.
Ia meminta titik sulit sinyal ini mesti jadi perhatian serius KPU dan pemda setempat.
“Kami akan terus mengawal proses tahapan pilkada serentak,” ujarnya. [Sugiono]