Jejamo.com, Bandar Lampung – Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Lampung menggelar Deklarasi Tolak Politik Uang dan Politisasi SARA dalam menyambut Pilkada serentak 2018 di Lapangan Saburai, Enggal, Bandar Lampung, Rabu, 14/2/2018.
Selain deklarasi juga dilakukan penandatanganan dan cap telapak tangan oleh seluruh pasangan calon kepala daerah yang akan bertarung pada pemilihan 27 Juni mendatang.
Terdapat 5 poin penting yang menjadi perhatian Bawaslu Lampung sebagai pihak penyelenggara. Kelima poin yang dibacakan oleh semua pasangan calon yang hadir adalah mengawal pilkada berasas anti politik uang yang mengancam demokrasi, tidak menggunakan politik uang sebab mencederai integritas kebangsaan, mengajak pemilih menentukan pilihan secara rasional, tidak melakukan intimidasi dalam usaha memenangkan diri, serta mengawal dan menjaga kondusifitas secara bersama-bersama.
Ketua Bawaslu Lampung Fatikhatul Khoiriyah menyatakan harapannya agar semua pasangan calon yang ikut berkompetisi dalam hajat demokrasi di Bumi Ruwa Jurai bisa konsekuen untuk menjalankan prinsip anti politik uang dan tidak menjadikan isu SARA sebagai alat kampanye hitam dalam menjatuhkan pihak lawan.
“Saya harap isu SARA jangan sampai ada. Kita hindari kejadian seperti di Pilgub DKI,” ujarnya.
Selain para pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Lampung, acara deklarasi juga dihadiri pasangan calon bupati dan wakil bupati Lampung Utara dan Tanggamus. Tampak hadir pula Ketua KPU Lampung Nanang Trenggono dan Kapolda Lampung Irjen Suntana.(*)
Laporan Esha Enanda, Wartawan Jejamo.com
