Jejamo.com, Pringsewu – Turunnya harga Bahan Bakar Minyak (BBM) tingkat daya beli masyarakat akan BBM meningkat, hal ini dirasakan di SPBU di jalan Jenderal Sudirman Pekon Pajaresuk Kabupaten Pringsewu.
Kesimpulan ini didapat lantaran dengan stok pasokan BBM yang terbilang normal, SPBU selalu kehabisan stok sebelum waktunya. “Stok yang kami dapatkan terhitung normal dan tidak ada pengurangan, yaitu 48 Kilo Liter/ hari dikirim melalui 2 hingga 3 kali” ungkap Sahrul petugas Administrasi SPBU, Jumat, 8/1/2016.
Pihak SPBU pun menganggap ketiadaan stok disebabkan karena daya beli yang tinggi khususnya pembeli yang memakai jiligen. “Pasca penurunan BBM pada 5 januari lalu memang kami sering kehabisan stok, hal ini bisa disebabkan karena sejumlah pembeli didominasi oleh pembeli yang memakai jirigen”ungkapnya.
Namun pihak SPBU tidak dapat berbuat banyak, meningat mereka merupakan konsumen yang harus kita layani. SPBU lebih mengupayakan penambahan stok yang sedang diupayakan. “Kami sempat pesan penambahan stok hingga 64 KL/hari namun peluang ini dirasa kecil untuk dikabulkan karena biasanya penambahan stok itu hanya diberikan saat hari raya,” imbuh Syahrul.
Sahrul pun meminta masyarakat tak perlu khawatir, dirinya memperkirakan dalam 2-3 hari kebutuhan BBM bisa kembali normal. “ Hal ini normal, kadang kalau ada penurunan BBM memang ada kehabisan stok, namun dengan pasokan yang terbilang normal hal-hal kelangkaan seperti ini bisa dimaklumi, mungkin dalam 2-3 hari kedepan semuanya sudah normal kembali” tutupnya.(*)
Laporan Nur Kholik, Wartawan Jejamo.com