Jejamo.com – Ketika asam lambung naik ke esofagus sang penderita bisa merasakan mual dan muntah. Kondisi ini juga bisa mengiritasi esofagus dan menimbulkan rasa panas di dada dan leher.
Sejumlah makan dapat memicu naiknya asam lambung. Namun ada beberapa strategi yang dapat Anda coba untuk mengurangi naiknya asam lambung:
- Perbaiki Kualitas Tidur Anda
Bagaimana Anda tidur adalah salah satu cara yang paling efektif untuk mengontrol gejala refluks lebih daripada modifikasi pola makan. Tidur dengan kepala tempat tidur ditinggikan (atau tubuh Anda sedikit disangga bantal) akan mengurangi kekambuhan gejala GERD.
- Menurunkan Berat Badan
Berat badan yang berlebihan, mengganggu banyak sistem keseimbangan di dalam tubuh Anda, yang mengarah ke masalah kesehatan, baik kecil ataupun besar, termasuk gangguan asam lambung.
- Makan dalam Porsi Kecil
Makan dalam porsi besar akan menyebabkan perut Anda lebih meregang. Ini memberikan beban tambahan pada otot yang menghubungkan perut ke kerongkongan (LES). Walhasil, kemungkinan munculnya gejala naiknya asam lambung akan meningkat. Makanlah 3-4 kali dengan porsi lebih kecil dan merata setiap hari.
- Komsumsi D-lemonene
Ditemukan dalam minyak yang diekstrak dari kulit jeruk atau lemon, D-lemonene adalah antioksidan kuat yang dapat digunakan untuk mengobati refluks.
Untuk mendapatkan dosis yang efektif, Anda membutuhkan suplemen karena senyawa ini hanya ada dalam jumlah kecil di kulit jeruk. Sebuah studi menemukan, setelah mengonsumsi 1.000 mg D-lemonene selama dua minggu, 89 persen dari peserta penelitian dinyatakan bebas dari gejala refluks.
- Kunyah Permen Karet Non-Pepermint
Permen karet menyebabkan mulut memroduksi lebih banyak air liur, yang dapat membantu menetralkan dan menyeimbangkan pH lambung. Tetapi, Anda harus menghindari permen rasa peppermint.(*)
Kompas.com