Jejamo.com – Sejumlah ilmuan telah meyakini bahwa nenek moyang ular sebelumnya memiliki kaki, sebelum akhirnya kaki-kai itu menghilang dan ular memiliki bentuk tubuh seperti yang kita kenal saat ini. Sayangnya, mereka masih belum menemukan bukti bagaimana kaki-kai itu menghilang.
Mereka akhirnya mendapat jawabannya dari sebuah fosil reptilia berusia 90 juta tahun yang diberi nama Dinilysia Patagonica. Hasil pindaian CT Scan tulang telinga dalam Dinilysia patagonica ini berhasil melengkapi ruang kosong dalam teori sejarah evolusi ular.
“Bagaimana ular kehilangan kaki telah menjadi pertanyaan besar bagi para peneliti. Fosil telinga dalam ini mengungkap banyak informasi yang berguna,” ujar Hongyu Yi, ketua tim peneliti dari University of Edinburgh’s School of GeoSciences seperti dikutip Tempo.co dari dari Science Daily, Sabtu, 28/11/2015.
Untuk mengetahui kaitan fosil dan hilangnya kaki ular, para peneliti membandingkan model 3 dimensi virtual dari fosil telinga ini dengan model telinga kadal dan ular saat ini. Mereka menemukan adanya kesamaan struktur, terutama bagi spesies yang menghabiskan waktunya di dalam liang. Bentuk ini tak ditemukan dalam spesies yang tinggal di air ataupun permukaan tanah.
Hasil penelitian ini juga membantah teori sebelumnya yang menyatakan bahwa ular menghilangkan kaki untuk hidup di air. Mereka kemudian menyimpulkan, perubahan fisik ini terjadi karena nenek moyang ular adalah reptil yang berburu didalam liang dan menghilangkan kaki mereka guna menyesuaikan diri untuk berburu di liang-liang.
Sementara itu, Mark Norell dari American Museum of Natural History yang juga terlibat dalam penelitian ini mengatakan peran penting CT Scan yang sangat besar dalam penelitian mereka.“Hal ini tentu mustahil terjadi sepuluh tahun lalu. CT Scan merevolusi bagaimana kita mempelajari hewan purba,” ujarnya.
Di masa yang akan datang, Ia berharap metode ini dapat memberi penjelasan lebih baik tentang evolusi spesies lain seperti kadal, buaya, dan kura-kura.
Fosil Dinilysia Patagonica ditetapkan sebagai ular liang terbesar yang pernah ada. Ia berukuran 2 meter, dengan struktur fisik hampir menyerupai ular modern. Para peneliti masih mencari spesies purba lain, yang diduga menurunkan model tubuh tak berkaki seperti ular saat ini.(*)
Tempo.co