Jejamo.com – Jepang selama ini dikenal dengan etos kerja dan kedisiplinan yang tinggi. Sifat disiplin ini diterapkan oleh masyarakat Jepang sejak dini. Kedekatan anak dengan ibu, ternyata berperan penting dalam menanamkan disiplin pada anak.
Psikolog Vera Itabiliana Hadiwidjojo, Psi dalam sebuah acara mengenai pengasuhan anak cara Jepang menuturkan, dalam budaya Jepang, disiplin itu seperti jahitan jelujur yang sifatnya sementara diberikan dalam pengasuhan sampai si anak bisa melakukan sendiri.
Menurutnya disiplin berawal dari ibu. “Kelekatan dengan ibu itu sangat diutamakan. Itu sebabnya, di Jepang anak dan ibu tidak terpisahkan. Dari lahir, bayi selalu dibawa ibunya ke mana-mana,” tuturnyaseperti dikutip tempo.co.
Dia menambahkan, kedekatan anak dan ibu menjadi dasar dari segalanya. Penanaman disiplin tidak akan jalan jika ibu tidak dekat dengan anak. Mengenai kesulitan ibu bekerja yang tak selalu bisa dekat anaknya, Ita memberikan saran untuk membangun kedekatan.
Agar disiplin ini dapat tertanam dalam diri anak, sebaiknya membiasakan diri memiliki aktivitas teratur. “Lalu ketika sudah cukup besar, anak diajarkan mandiri untuk mengurus diri sendiri. Di Jepang anak usia tujuh sudah mandi dan pakai baju sendiri. Berangkat sekolah juga sendiri,” ujarnya.
Dalam mengajari kemandirian mengurus diri sendiri, tentu ibu harus sabar dan tak lelah mengawasinya. Dalam sekali dua kali anak belum tentu langsung bisa melakukannya. Kemudian ketika anak sudah bisa melakukan sendiri, jangan pelit memberi pujian,” saran Ita.
Anak-anak Jepang yang mandiri dan disiplin ini ternyata memiliki literasi dan nilai lebih tinggi. Hal ini pernah diteliti oleh Nobuko Uchida dari Universitas Tsukuba. Penelitian itu melibatkan anak-anak dari China, Jepang dan Korea.(*)
Jejamo.com