Rabu, Desember 18, 2024

Top Hari Ini

Terkini

Belajar dari Marni, Pedagang Pempek Keliling di Bandar Lampung

Marni, pedagang pempek keliling di Bandar Lampung. Foto dibidik Sabtu, 20/11/2015 di kompleks kampus IAIN Raden Intan Lampung. | Endang Rismawati/jejamo.com
Marni, pedagang pempek keliling di Bandar Lampung. Foto dibidik Sabtu, 20/11/2015 di kompleks kampus IAIN Raden Intan Lampung. | Endang Rismawati/jejamo.com

Berita Bandar Lampung, Jejamo.com – Di antara gedung-gedung menjulang tinggi di tengah-tengah hiruk pikuk keramaian kampus yang asri, sosok wanita paruh baya berjalan menapaki jalan yang dipenuhi kendaraan.

Sembari membawa bakul dan ember kecil, ia terus berjalan. Senyumnya indah dan sapaan ramah terujar dari lisannya. Sambil menjajakan makanan yang ia bawa.

Tak kenal lelah ia menunggu pembeli. Wanita itu menyandarkan tubuhnya di sebuah sudut gedung kampus IAIN Raden Intan yang megah. Wajahnya begitu bersahaja. Pakaian abu-abu yang melekat di tubuhnya dibasahi peluh karena sengatan matahari.

Wanita itu bernama Marni. Ia ibu beranak tiga. Ia adalah sosok wanita tangguh yang rela banting tulang demi menghidupi keluarganya hingga anak-anaknya bisa menggapai pendidikan tinggi.

Sering dagangan Marni tak laku. Ia sadar, banyak saingan dalam berdagang pempek. Mungkin pula penganan khas Palembang ya ia jajakan tidak selezat punya pedagang lain.

Namun, Marni tak  putus asa. “Rezeki itu Allah yang atur,” kata dia kepada jejamo.com, Sabtu, 21/11/2015.

Ia menjajakan dagangan dari sang surya belum menampakkan wajah hingga jingga kemerahan mulai tampak di ufuk barat. Pertanda sang raja siap pulang ke peraduan.

Marni ditinggal meninggal suami lima tahun yang lalau. Sejak itu, ia yang menjadi tulang punggung keluarga. Dan pempek yang ia jajakan adalah bahan baku utama agar asap di dapurnya tetap mengebul.(*)

Laporan Endang Rismawati, kontributor jejamo.com, Portal Berita Lampung Terbaru Terpercaya

Populer Minggu Ini