Jejamo.com, Kota Metro – Warga Kota Metro mengeluhkan hasil pekerjaan rehabilitasi Jalan Budi Utomo di wilayah Kecamatan Metro Selatan yang dinilai cepat rusak dan justru sering menjadi pemicu kecelakaan lalu lintas.
Sejumlah warga mengaku kecewa lantaran kondisi infrastruktur jalan itu tak kunjung membaik meski berulangkali direhabilitasi oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung. Padahal, selain mengganggu pengguna jalan, kerusakan itu kerap mengakibatkan kecelakaan lalu lintas, bahkan sampai ada korban jiwa lantaran mengelak dari lubang jalan sehingga ditabrak mobil.
“Di jalan ini nih sering ada yang kecelakaan gara-gara kondisi jalannya rusak. Iya, dulu sekitar tahun 2021 itu pernah sampai ada pengendara motor yang meninggal karena dia menghindar dari lubang dan jalan yang bergelombang, milih jalan yang bagus kan, dia lenggak-lenggok akhirnya dari belakang ditumbur mobil. Itu tuh, ibu guru SD Negeri 2 Metro Selatan. Kejadiannya di sebelah sana, daerah Margodadi,” kata Siti Rokayah (42), warga RT03/RW01, Kelurahan Rejomulyo, Kecamatan Metro Selatan, Kamis, 22/12/2022.
Siti yang bertahun-tahun berjualan di pinggir Jalan Budi Utomo mengaku kerap menyaksikan berbagai peristiwa kecelakaan lalu lintas di sana. Menurutnya, kejadian nahas yang sering menimpa pengendara yang melintas itu disebabkan buruknya kondisi jalan.
Dari pantauan Jejamo.com, diketahui infrastruktur Jalan Budi Utomo memang sudah berulangkali diperbaiki. Terakhir, di sekitar pertengahan Desember 2022 telah dilakukan penyelesaian rehabilitasi pelebaran bahu jalan melalui program dari Pemprov Lampung. Namun, belum genap satu pekan bahu jalan tersebut kembali rusak. Ditambah hujan yang membuat beberapa titik area badan jalan menjadi lembab sehingga mudah rusak.
Warga lingkungan RT01/RW04, Rejomulyo, Metro Selatan, Ahmad (47), berharap Jalan Budi Utomo kembali diperbaiki dengan lebih serius dan memerhatikan kualitas sesuai bestek.
“Mbok ya dikerjakan kembali, tapi yang kuatlah. Aku lihat pengerjaan bahu jalan waktu itu, memang digali dulu sih sama pelaksana proyek, tapi galiannya dangkal sekali, gak sampai 10 sentimeter. Lebih tepatnya, itu dikeruk bukan digali,” cetus Ahmad.
“Lagi pula gimana mau awet, itu adukan semen cor tercampur tanah. Sudah tipis, lunak pula karena banyak tercampur tanah. Kok ya ngasal aja,” timpalnya ketus.
Sementara Anto (32), warga Kecamatan Natar, Lampung Selatan yang kerap melintas di Metro Selatan mengaku kesal dengan kondisi Jalan Budi Utomo yang selalu rusak dari tahun ke tahun. Soal hasil pengerjaan pelebaran bahu jalan, Anto menduga pekerjaan itu dikerjakan asal jadi.
“Kerjaan opo iki. Aku aslinya orang Natar, sering bolak-balik lewat jalan ini karena kan aku sales. Serba salah memang kalau lewat sini, bawa mobil ya susah, bawa motor ya susah juga, jalannya ancur. Aku kira sesudah diperbaiki ya bakal bagus, rupanya ya panggah. Cuma sebulan gak sampai rusak lagi. Ora awet blas,” keluhnya.
Di tempat terpisah, Camat Metro Selatan, Yulia Chandrasari membenarkan adanya proyek pengerjaan rehabilitasi Jalan Budi Utomo. Mulai dari penimbunan lubang di jalan menggunakan batu split oleh sejumlah organisasi kemasyarakatan, perataan permukaan jalan oleh Pemkot Metro, hingga rehabilitasi badan jalan dan terakhir, pelebaran bahu jalan oleh Pemprov Lampung.
“Iya benar. Upaya perbaikan jalan itu memang sudah beberapa kali dilakukan. Mulai dari masyarakat, sampai pemerintah. Mungkin memang susah dan butuh proses hingga kualitas jalannya maksimal,” jelasnya melalui pesan singkat WhatsApp.
Yulia berharap nantinya infrastruktur jalan tersebut akan kembali diperbaiki dan hasilnya akan maksimal. Sebab kondisi jalan yang baik akan memicu kebaikan juga, khususnya dalam kemudahan akses dan peningkatan perekonomian masyarakat.
“Semoga ke depan Jalan Budi Utomo akan dapat program perbaikan lagi dan bisa lebih maksimal hasilnya,” tutupnya.(*)[Anggi]