Jejamo.com, Lampung Utara – Kematian Muhammad Jaya Pratama (13) bin Johan Syah disebut-sebut sebagai pemicu bentrok di Desa Sukadana Ilir Kecamatan Bunga Mayang Lampung Utara, Senin, 02/02/2016
Menanggapi hal ini, pihak keluarga membantah mengerahkan massa untuk melakukan aksi anarkis. Asnawi, paman korban mengatakan, sejumlah warga memang sudah mulai emosi ketika keponakannya dinyatakan hilang sepekan lalu.
Ditemukannya jasad korban di perkebunan tebu PTPN 7 membuat emosi warga memuncak. “Kami sudah memprediksi hal ini, namun kami sudah menekan kepada mereka untuk tidak melakukan aksi anarkis. Tapi emosi mereka tidak bisa diredam sampai akhirnya terjadi bentrokan,” ungkap Asnawi, Rabu, 3/2/2016.
Pencarian panjang korban M. Jaya Pratama diakuinya membuat warga setempat geram. Terlebih dugaan warga bahwa keponakanya tersebut diculik dan dibunuh terbukti ketika jasad korban ditemukan.
Asnawi menambahkan, pihak keluarga sudah mendapat bocoran bahwa sebelum dibunuh keponakannya terlebih dahulu dibius.
“Saat jenazah korban ditemukan, saya langsung ke rumah duka karna takut terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, tapi karena emosi sudah memuncak, warga tidak dapat dikendalikan,” imbuhnya.
”Kami dari pihak keluarga korban tidak ada yang mengarahkan maupun meminta masyarakat untuk berbuat anarkis. Itu benar-benar mutlak berjalan dengan sendirinya,” tegas Asnawi.(*)
Laporan Buhairi dan Lia, Wartawan Jejamo.com