Jejamo.com, Bandar Lampung – Para pedagang ikan di Pasar Tugu merasa resah karena hasil penjualan ikannya menurun drastis. Hal itu disampaikan Utami, seorang pedagang, kepada Penjabat Wali Kota Bandar Lampung Sulpakar saat orang nomor satu di Kota Tapis Berseri berkunjung ke pasar itu, Selasa, 19/1/2016.
Utami mengatakan, pembeli berkurang drastis disebabkan munculnya pedagang kaki lima di bagian atas pasar. Padahal, kata dia, dirinya sudah mengeluarkan modal untuk menyewa tempat dagangnya dan tidak pernah telat membayar sewa.
“Awalnya ramai, tapi setelah banyak pedagang ikan di atas, pembeli jarang ada yang turun. Padahal kami sudah menyewa tempat di sini cukup mahal. Pedagang yang di atas justru gratis sewa tempatnya,” jelasnya kepada Sulpakar.
“Kami sudah pinjam ke bank mahal-mahal, tapi enggak ada pemasukan. Mereka yang gratis malah dapat pemasukan,” imbuhnya.
Hal serupa juga dikatakan Santi kepada jejamo.com. Pedagang ikan asin ini pun mengaku bila hasil penjualannya menurun.
Ia juga meminta agar Polisi Pamong Praja Pemerintah Kota rutin melakukan penertiban. Menurutnya, Polisi Pamong Praja sebatas formalitas melakukan penertiban.
“Penertiban ada, tapi hanya sehari. Setelah itu tidak ada lagi, sepertinya hanya formalitas,” ujarnya.(*)
Laporan Sigit Sopandi, Wartawan Jejamo.com