Jejamo.com, Bandar Lampung – Ketua Umum DPW PKS Lampung yang juga bakal calon wali kota Metro Ahmad Mufti Salim mengatakan, demokrasi mesti dijalankan dengan rileks.
Relaksasi demokrasi, kata Mufti Salim, penting agar kesatuan bangsa terwujud.
Kontestasi politik, kata alumnus Pondok Pesantren Krapyak, Yogyakarta, itu, mesti berjalan dengan iklim sejuk dan membahagiakan, sesuai dengan jargon “Metro Bahagia” yang ia usung.
“Usai Pilpres di mana masyarakat terbagi ke dalam dua kelompok besar, mesti disatukan dengan rileks. Pencalonan saya di Metro ingin menyatukan itu dan mengubah persepsi soal politik mesti dijalankan dengan rileks,” kata Mufti saat bincang bersama sejumlah tokoh lain usai senam bersama gelaran Journalist for Humanity di halaman parkir Transmart, Way Halim, Bandar Lampung, Ahad, 9/2/2020.
Mufti Salim mengatakan, sebagai ketua partai ia mesti lentur dalam menjalankan aktivitas politik. Apalagi menjelang pilkada serentak di 8 daerah di Lampung di mana PKS mesti berkoalisi dengan beberapa partai.
“Saya ingin menjalin komunikasi politik dengan rileks. Mungkin di Lampung Selatan bisa koalisi dengan Golkar, di Metro dengan Nasdem, dan di Bandar Lampung boleh jadi dengan PDIP misalnya,” kata dia.
Mufti Salim menuturkan, ia mesti bisa memainkan langgam politik dan sebaik mungkin.
Sebab, PKS punya misi besar untuk mendudukkan sejumlah kader menjadi kepala daerah.
“Supaya kemanfaatannya bisa dirasakan maksimal oleh rakyat,” kata dia. [Sugiono]