Jejamo.com, Lampung Tengah – Malam ini masyarakat akan menyambut pergantian tahun. Perayaan pergantian tahun biasanya identik dengan terompet. Bisnis terompet pun mendadak marak di akhir tahun.
Terompet sebagai salah satu pelengkap perayaan tahun baru ini menjadi ladang rezeki bagi sebagian pedagang. Di sepanjang jalan, banyak dijumpai para pedagang yang menjual terompet dengan berbagai bentuk dan ukuran.
Tak terkecuali Reni (19), salah satu penjual terompet yang menjajakan terompetnya di sekitaran Bandarjaya Plaza.
“Saya menjual terompet dengan harga mulai dari Rp5 ribu yang berukuran kecil dan Rp15 ribu untuk ukuran besar dengan berbagai motif,” kata Reni kepada jejamo.com, Rabu 30/12/2015.
Ia menjelaskan, terompet yang dijualnya secara berkeliling dengan menggunakan becak motor (bentor) itu merupakan hasil karyanya sendiri. Dalam sehari, Reni bisa menghasilkan 1.000 terompet.
“Dalam satu hari saya bisa membuat seribu terompet yang berukuran kecil,” imbuhnya.
Menurut Reni, keuntungannya menjual terompet pada setiap akhir tahun menjelang perayaan tahun baru masehi sangat menjanjikan. Pasalnya, dalam satu hari ia bisa meraup omzet ratusan ribu rupiah.
“Tahun lalu saya juga berjualan terompet mulai H-3 perayaan tahun baru. Omzet yang saya dapat berkisar Rp800 ribu sampai Rp1 juta dalam sehari,” tuturnya.
Ditambahkannya, minat pembeli terompet pada tahun ini mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun lalu.(*)
Laporan Adrian Arlambang, Wartawan Jejamo.com