Senin, November 11, 2024

Top Hari Ini

Terkini

BKSDA Amankan Buaya Tiga Meter Tersangkut Jaring di Sungai Waybatin Lampung Timur

Buaya muara sepanjang 320 cm, tersangkut jaring nelayan di sungai Waybatin, Lampung Timur, pada Senin, 8/5/2017 | Andi/jejamo.com
Buaya muara sepanjang 320 cm, tersangkut jaring nelayan di sungai Waybatin, Lampung Timur, pada Senin, 8/5/2017 | Andi/jejamo.com

Jejamo.com, Bandar Lampung – Buaya muara sepanjang 320 cm, tersangkut jaring nelayan di sungai Waybatin, Lampung Timur, pada Senin, 8/5/2017. Buaya seberat 99,76 kilogram itu diperkirakan berusia 14 tersebut diamankan petugas Seksi Konservasi III Lampung BKSDA Bengkulu.

Kepala Seksi Konservasi III Lampung BKSDA Bengkulu Teguh Ismail, mengatakan, awal penemuan buaya muara tersebut diketahui oleh seorang nelayan di Sungai Waybatin.

“Kami dapat informasi dari warga Sekitar pukul 15.00 WIB, katanya ada seekor buaya yang tersangkut jaring. Kemudian, sama warga diangkat dan diikat. Lalu, Petugas Taman Nasional Waykambas menghubungi kami BKSDA untuk mengevakuasi buaya itu,” ujarnya kepada Jejamo.com, saat ditemui di kantornya, Selasa, 9/5/2017.

Menurutnya, sungai Waybatin merupakan habitatnya buaya muara karena dari sungai ke muara dekat dengan tepi laut kalau dilihat dari jalurnya.”Untuk penanganan buaya yang sudah pernah berkomflik dengan manusia cukup sulit. Jadi, banyak hal yang harus di perhatikan sebelum buaya dilepas kembali ke alam liar yang merupakan habitatnya,” terangnya.

Dia menuturkan, dalam penangkapan buaya muara ada beberapa luka di bagian perut dan satu sirip di bagian ekor yang terlepas, untuk saat ini pihaknya akan menitipkan dulu di Lembaga Konservasi Taman Satwa Lembah Hijau.

“Kami coba lepas ke alam liarnya, kalau kondisi kesehatan cukup sehat, kami masih cari lokasi pelepasannya, sesuai cocok dan aman,” urainya.

Ia menambahkan, lokasi pelepasan yakni di Sungai Waykanan dan Wilayah Taman Nasional Bukit Barisan Selatan. Pihaknya juga pernah melepasliarkan di sungai Waykanan, namun tahun ini sudah 2 kali laporan konfilk antara manusia dan buaya,

“Ini menjadi perhatian evaluasi kami apakah disana cocok, kami juga sedang evaluasi di wilayah taman nasional bukit barisan selatan, tapi itu butuh waktu evaluasi dengan pemanggu kawasan, tingkat keamanan dan lainnya. Kami juga masih melakukan evaluasi dimana buaya ini akan dilepasliarkan. Evaluasi dilakukan terkait keamanan, kecocokan tempat, dan lain sebagainya,”  pungkasnya.(*)

Laporan Andi Apriyadi, Wartawan Jejamo.com

 

 

Populer Minggu Ini