Jejamo.com, Bandar Lampung– Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Lampung memusnahkan barang bukti 4 koli kulit ular sanca kembang dan 2 koli sirip ikan hiu, di kantor BKSDA kompleks Dinas Pertanian, Rajabasa Bandar Lampung, Kamis 10/12/2015.
Kepala BKSDA Provinsi Subakir menjelaskan, barang bukti 4 koli kulit ular sanca kembang atau piton didapat dari petugas Karantina Pertanian Sea Port Interdiction Pelabuhan Bakauheni Sabtu 25 Oktober 2014 dari Indah Cargo BM 8085 QU. Pemusnahan barang bukti dengan cara dibakar.
“Kalau 2 Koli sirip ikan hiu, kami dapat dari area Pelabuhan Bakauheni Rabu 28 Januari 2015, dan ditahan di Karantina Ikan dan diserahterimakan ke BKSDA, Rabu 8 April 2015 di kantor stasiun karantina ikan di Panjang Bandar Lampung,” ujar Subakir kepada jejamo.com.
Subakir menambahkan, barang bukti 4 koli kulit ular sanca dimusnakan, karena, kulit ulat tersebut mengadung penyakit.”Setelah dicek oleh dokter hewan bahwa kulit ular itu ada kandungan penyakit, jika tidak dimusnakan maka penyakitnya akan, berkembang dan dapat membahayakan manusia,” tambahnya.(*)
Laporan Andi Apriyadi, Wartawan Jejamo.com