Jejamo.com, Bandar Lampung – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Maritim Panjang, memperingatkan masyarakat di Lampung mewaspadai cuaca ekstrem yang kemungkinan terjadi Bumi Ruwajurai.
Kepala BMKG Stasium Maritim Panjang Sugiono, mengatakan, saat ini di sebelah barat wilayah Lampung atau sekitar Samudera Hindia terdapat pola tekanan rendah. Hal itu dapat mengakibatkan cuaca buruk 3-7 hari ke depan di wilayah perairan Lampung.
“Khusunya di daerah sebelah barat Lampung, Pesisir Barat, Pesisir Kota Agung Tanggamus, Pesisir Kabupaten Pesawaran, Selat Sunda dan juga berdampak terhadap daratan di Lampung,” ujar Sugiono kepada jejamo.com, melalui pesan whatsapp, Senin, 26/9/2016.
Menurutnya, buruk yang perlu diwaspadai yakni, hujan lebat disertai kilat dan petir, gelombang tinggi yang dapat berkisar antara 2 meter – 4,5 meter. Angin kencang dengan kecepatan 15 Knot – 40 knots.
“Kami menghimbau masyarakat tetap waspada terhadap cuaca buruk dan ekstrem tersebut, terutama yang di perairan dan di wilayah daratan. Waspada gelombang tinggi, angin kencang, banjir bandang dan longsor, terutama daerah yang mempunyai kerentanan terhadap longsor,” jelasnya.
Menurutnya, untuk wilayah yang sering tergenang air dan banjir harus lebih meningkatkan kewaspadaan dini, saat ini curah hujan cukup tinggi dan ekstrem, banjir dan longsor bisa terjadi kapan saja.
“Apabila pada saat hujan turun dan tanah resapan sudah jenuh maka akan mudah akan terjadi banjir. Kewaspadaan terhadap bangunan tua, papan reklame, billboard dan pohon yang bercabang dan tua perlu dilakukan, jangan sampai terjadi korban,” tutupnya.(*)
Laporan Sugiono, Wartawan Jejamo.com