Jejamo.com, Bandar Lampung – JJKS BMT Asy Syafiiyah bekerja sama dengan International Aqso Institut (IAI) dan juga Yayasan Insan Mulia menyelenggarakan Seminar Parenting ala Gaza Palestina hari Jumat lalu.
Acara yang berjudul Inspirasi Teladan Keluarga Idaman dengan tema Membentuk Keluarga Robbani di Era Globalisasi, menghadirkan Syekhah Suha Saadallah Mahmoud Al-Shantti, seorang hafidz qur’an yang juga guru Bahasa Inggris dari Gaza Palestina.
Acara yang dihadiri oleh ratusan peserta yang mayoritas dari kalangan ibu-ibu ini berjalan dengan khidmat karena peserta serius ingin mendapatkan informasi serta ilmu yang akan dibagikan oleh Syekhah Suha.
Rahmat Susanto, Ketua BMT Asy Syafiiyah sekaligus Ketua Yayasan Insan Mulia Kotagajah, dalam sambutannya mengapresiasi peserta yang antusias menghadiri kegiatan tersebut, serta besyukur karena seorang Syekhah Suha yang seorang penghapal Alquran mau datang ke Kotagajah.
“Ahlan wa sahlan syekhah Suha, kami sangat berterima kasih karena telah mau hadir menyambangi rumah kami. Mohon maaf jika sambutan dari kami kurang maksimal. Untuk peserta, jangan sia-siakan ilmu yang akan diberikan oleh beliau, karena belum tentu satu tahun sekali beliau akan hadir seperti ini. Kami juga berterima kasih kepada IAI (Internasional Aqso Institut) karena telah membantu sehingga seorang yang hapal Alquran dan juga praktisi Pendidikan dari Gaza Palestina dapat menemui kami,” kata dia.
Acara yang membahas tentang bagaimana masyarakat Kota Gaza, Palestina dalam mendidik keluarga hingga menjadi anak-anak yang tangguh meski di tengah-tengah konflik menjadi daya tarik tersendiri bagi peserta, khususnya ibu-ibu.
“Kenapa anak-anak Gaza bisa Tangguh seperti itu, rahasianya adalah Alquran. Kami menjadikan Alquran sebagai keseharian kami di Gaza, dan Alquran adalah senjata utama kami dalam menghadapi kesewenangan Israel,” ungkap wanita berusia 24 tahun yang mampu menghapal Alquran hanya dalam waktu dua bulan ini.
Peserta yang hadir sangat antusias, terlihat pada saat sesi tanya jawab, banyak peserta yang mengajukan pertanyaan karena kagum dengan ibu-ibu Palestina dan ingin tahu lebih jauh tentang bagaimana mereka mendidik anak ala Gaza Palestina.
Bahkan, ada salah seorang peserta yang mengangkat tangan bukan untuk mengajukan pertanyaan, melainkan hanya ingin memeluk syeikhah Suha untuk menumpahkan kesedihannya atas apa yang terjadi dengan masyarakat Gaza.
Selain menggelar seminar parenting, kegiatan yang menggandeng Lembaga Kasih Palestina Lampung ini juga melakukan penggalangan dana untuk diberikan kepada masyarakat Palestina, salah satunya untuk membangun Masjid Istiqlal yang dibangun di Palestina.
Dana yang terkumpul pada saat kegiatan tersebut mencapai 20 juta rupiah. Arum, selaku Manajer IAI Wilayah Lampung mengatakan bahwa kegiatan yang dilakukan adalah salah satu dari program edukasi yang dimiliki oleh IAI Lampung.
“Seminar Parenting ini adalah salah satu program edukasi yang kami miliki, masih ada beberapa program lain yang kami miliki, seperti dongeng, kunjungan syeikh, mengisi kajian, dan juga ada Rumah Quran dengan metode Gaza yang insyaallah bulan depan akan kami launching di kantor kami, di Hadimulyo dekat lampu merah,” kata dia. [Suwanda]