Jejamo.com, Bandar Lampung– Badan Nasional Penangulangan Terosisme (BNPT) Lampung bersama Forum Komunikasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Lampung menggelar diskusi Literasi Media Sebagai Upaya Cegah Tangkal Radikalisme dan Terorisme. Acara berlangsung di Hotel Sheraton, Bandar Lampung, Kamis 18/5/2017.
Dalam kegiatan tersebut turut mengundang perwakilan BNPT Pusat, Polda Lampung, Forkompinda Provinsi Lampung, perwakilan mahasiswa Universitas Lampung dan sejumlah awak media yang ada di Provinsi Lampung
Ketua FKPT Lampung Abdul Syukur, dalam sambutannya mengatakan, kegitan ini digelar untuk membahas tentang berita hoak yang selama ini telah menjadi viral di Indonesia.”Kita harus bersama-sama dalam menangkal paham radikalisme yang ada di Provinsi Lampung,” ujarnya.
Hasil survei dari FKPT Lampung, lanjut Syukur, pelaku radikalisme dan terorisme di Provinsi Lampung rata-rata berusia muda dari mulai umur 15-40 tahun. Namun, para pelaku tersebut umumnya tidak memiliki pemahaman dan mudah diprovikasi.
“Untuk saat ini, penyebaran radikalisme dan terorisme banyak disebarkan melalui media sosial dan diharapkan pemahaman radikalisme ini dapat kita tangkal penyeberannya bersama-sama,” jelasnya.
Dirinya menuturkan, pihaknya telah memetakan sejumlah permasalahan radikalisme dan terorisme di Lampung sejak tahun 2013 lalu hingga sekarang dan Sejumlah penelitian dilakukan untuk memetakan potensi dan sebaran radikalisme dan terorisme di Lampung. “Pada 2013, penelitian FKPT Lampung berhasil memetakan pergerakan pemuda yang menyimpang.” Terangnya.
Sementara itu, Direktur Intelkam Polda Lampung Kombes Amran Latu Lembang mengungkapkan, bahaya radikalisme ini memang sangat mengancam kebudayaan yang ada di Indonesia maupun dunia.
“Hal ini paham radikalisme merupakan musuh kita bersama, jadi kita harus saling memberi penawar agar budaya radikalisme itu dapat dihapus di Indonesia ini,” pungkasnya.(*)
Laporan Andi Apriyadi, Wartawan Jejamo.com.