Minggu, November 10, 2024

Top Hari Ini

Terkini

Bocah Nigeria yang Ditelantarkan Itu Akhirnya Bahagia

Hope Bocah Nigeria
HOpe, bocah Nigeria yang diterlantarkan keluarganya ketika ditemukan pertamakali (Kiri) Kondisi Hope saat ini (Kanan) | Facebook

Jejamo.com – Seorang anak berusia dua tahun asal Nigeria yang ditelantarkan oleh keluarganya karena dikira penyihir kini kondisinya telah membaik. Sebelumnya, bocah yang diberinama baru Hope itu ditemukan di pinggir jalan oleh seorang perempuan Denmark dalam keadaan kurus dan hampir tewas di jalanan.

Seperti dikutipDaily Mail, Jumat, 1/4/2016, kisahnya mulai dikenal setelah perempuan yang bernama Anja Ringgren Loven itu berfoto saat memberi makan anak kecil yang memiliki kondisi memprihatinkan itu. Sejak beredar di dunia maya, tak lama kemudian potret tersebut pun menjadi viral.

Baru-baru ini Loven mengunggah kembali sejumlah foto yang menunjukkan perubahan signifikan dari Hope dalam waktu delapan minggu. Ia juga berkata bahwa bocah itu sangat menikmati hidupnya saat ini.

Hanya dalam waktu delapan minggu sejak pertama kali ditemukanberat badan Hope sudah bertambah drastis. Dalam salah satu foto, ia terlihat tersenyum dan bermain dengan anak-anak yang lain.

Bocah Nigeria bernama Hope
Hope terlihat bermain bersama di tempat penampungan. | Facebook

Hope ditemukan pada 31 Januari 2016 oleh Loven. Perempuan asal Denmark tersebut akhirnya memutuskan untuk merawat bocah malang itu karena iba.

Ketika menemukan Hope pertama kali, Loven langsung memberinya minum dan makan. Ia lalu membungkus bocah malang itu dengan selimut dan membawanya ke rumah sakit terdekat untuk menjalani perawatan.

Sesampainya di rumah sakit, Hope diberi pengobatan untuk menghilangkan cacing dari perutnya dan menerima transfusi darah untuk meningkatkan sel darah merah ke dalam tubuhnya.

Loven kemudian meminta bantuan untuk membiayai pengobatan Hope. Dalam dua hari ia mendapatkan dana dari seluruh dunia hingga mencapai nominal $1 juta atau Rp 13,195 miliar.

Hope merupakan salah satau anak-anak yang dianggap oleh warga kampungnya sebagai jelmaan penyihir. Anak-anak yang dituduh penyihir ini akan ditinggalkan oleh keluarganya, bahkan dibunuh oleh salah seorang dari komunitasnya.

Bahkan, orangtua anak-anak yang dituduh sebagai penyihir itu juga berisiko dibunuh jika membiarkan anak mereka berada di tempat tinggal tersebut.(*)

Liputan6.com

Populer Minggu Ini