Jejamo.com, Jakarta – Meski menghargai keputusan Jorge Lorenzo yang lebih memilih begabung dengan Ducati daripada memperpanjang kontrak bersama Yamaha untuk dua musim mendatang. Namun, Managing Director Movistar Yamaha Lin Jarvis tidak bisa menyembunyikan kekecewaaanya.
Lin Jarvis membuat perumpamaan penolakan yang ia dapat dari Jorge seperti ditolak oleh seorang gadis yang ingin diajak kencan
“Ini seperti ketika Anda masuk ke sebuah klub ingin mengajak seorang gadis untuk berdansa. Tapi gadis itu memilih pria di sebelah Anda,” ujar Jarvis seperti dilansir jejamo.com dari Crash.net, Jumat, 22/4/2016.
“Tentu saja kami akan lebih memilih Jorge bertahan. Hal itu tak perlu diragukan lagi. Dan semoga kami bisa menuntaskan musim ini dengan gaya yang kami miliki selama delapan tahun bersama,” tambahnya seperti dikutip Crash.
Sejak naik ke kelas MotoGP pada 2008, Lorenzo selalu membela Yamaha. Dalam 138 balapan bersama Yamaha sejauh ini, dia telah meraih 41 kemenangan dan 97 kali naik podium. Dia jadi juara dunia pada 2010, 2012, dan 2015.
“Ini adalah musim kesembilan kebersamaan kami dan kami meraih hasil yang sangat bagus. Saya sangat terlibat ketika Jorge datang ke Yamaha, jadi ketika Anda sampai pada akhir sebuah era, tentu saja itu adalah momen menyedihkan,” kata Jarvis.
Berdasarkan analisis Jarvis, Lorenzo memutuskan untuk meninggalkan Yamaha dan pindah ke Ducati karena tiga alasan.
“Kami telah menyusun proposal terbaik kami sebagai sebuah perusahaan dan Jorge pastinya mencari stimulus baru dan saya pikir mungkin ada tiga faktor yang membantunya membuat keputusan itu,” ujarnya.
“Dia mungkin mendapatkan proposal yang sangat bagus, mungkin lebih bagus daripada milik kami — itu adalah faktor penting. Saya pikir Ducati saat ini merupakan motor yang sangat kompetitif. Jadi, membuat perubahan tidak terlalu menakutkan.”(*)