Jejamo.com, Lampung Timur – Program Keluarga Berencana (KB) adalah salah satu cara mengatasi kemiskinan di masa yang akan datang. Hal itu diungkapkan oleh Kepala Bidang Pencatatan dan Pelaporan BP2KB Lamtim, Nizar mewakili Kepala BP2KB Lamtim, Farida Norma, Jumat, 11/3/2016.
Menurutnya, hanya dengan KB lah laju pertumbuhan manusia dapat diatur dan ditekan. Sehingga secara otomatis laju perekonomian juga dapat diatur dan disesuaikan dengan jumlah manusia yang telah terukur laju pertumbuhannya.
“Bila jumlah manusianya sudah teratur dengan baik. Sudah pasti masalah perekonomian juga akan lebih mudah diatur,” ujarnya.
Nizar mencontohkan, misal dalam sebuah keluarga yang hanya memiliki 2 anak, maka orang tua akan lebih mudah dalam mengatur keuangan untuk masa depan anaknya. Sebaliknya bila dalam satu keluarga memiliki lebih dari 2 anak maka kebutuhan keluarga pun akan lebih banyak dan lebih ribet dalam mengatur masa depan anak-anaknya.
“Kalau anaknya cuma 2 kan lebih ringan dalam merencanakan masa depan anak-anaknya. Dari sisi pendidikan saja sudah bisa terlihat. Bila anaknya cuma 2 pasti lebih ringan biaya yang dibutuhkan untuk menyekolahkan hingga ke perguruan tinggi. Sehingga masa depan anaknya paling tidak dari sisi pengetahuan dapat tercapai,” jelasnya.
Dan bila dilihat dari sisi lowongan pekerjaan, lanjut Nizar, pihak pemerintah maupun swasta pasti lebih mudah dalam memenuhi penyediaan lahan pekerjaan bila dalam suatu daerah jumlah penduduknya telah teratur dengan baik.
“Pemerintah Daerah juga pasti lebih mudah dalam membuat program-program untuk mensejahterakan masyarakatnya. Karena dengan jumlah penduduk yang cukup dan tidak terlalu padat maka keuangan Pemda akan lebih mencukupi untuk menciptakan program yang sifatnya untuk masyarakat,” paparnya.
Untuk itu, Ia berharap semua pihak dapat membantu dalam mensukseskan program-program KB. Karena program KB yang selama ini hanya dipandang sebelah mata sebenarnya sangatlah penting untuk mencegah terjadinya permasalahan di masa depan.
“Kalau tidak difikirkan dari sekarang. Sudah pasti akan menjadi masalah yang sangat besar di masa depan,” pungkasnya.(*)
Laporan Wahyu, Wartawan Jejamo.com