Jejamo.com, Lampung Timur – Rencana kenaikan BPJS Kesehatan oleh pemerintah pusat pada 1 April mendatang mendapat penolakan dari sejumlah warga, karena dinilai sangat memberatkan khususnya bagi mereka yang tidak mampu.
Purnama Sari, warga Sukadana Darat, Kecamatan Sukadana mengatakan, dirinya sangat tidak setuju dengan rencana pemerintah yang akan menaikan iuran BPJS pada 1 April mendatang.
“Kalo seperti saya ini mas,sangat berat untuk bayar BPJS. Yang kelas 3 saja saya kelimpungan, soalnya beban yang saya tanggung ini sudah 4 orang. Jika iuran yang harus dibayar Rp 25.500 maka saya harus mengeluarkan Rp 100 ribu lebih. Kalo ini dinaikkan lahi, gak kuat bayar lagi mas,” ungkapnya.
Terlebih, kata dia, selama ini pelayanan BPJS kurang memadai, apalagi untuk yang kelas tiga. Pihak rumah sakit kerap memandang rendah pasien yang menggunakan BPJS. “Seharunya pemerintah perbaiki dulu sistem pelayanan baru menaikkan tarif iuranny,” kata dia.
Purnama sari berharap pemerintah dapat menimbang ulang terhadap keputusan untuk menaikan tarif iuran BPJS kesehatan ini.
“Mohon dikaji lagi. Seberapa layak BPJS naik? Jika pemerintah masih belum bisa memberikan pelayanan terbaik, sebaiknya evaluasi lagi rencana kenaikan iuran ini,” pungkas Purnama.(*)
Laporan Parman, Wartawan Jejamo.com