Rabu, November 13, 2024

Top Hari Ini

Terkini

BPOM Bandar Lampung Masih Telusuri Dugaan Peredaran Vaksin Palsu di Lampung

Kepala Bidang Pemeriksaan dan Penyidik BPOM Bandar Lampung  Firdaus Umar | Andi/jejamo.com
Kepala Bidang Pemeriksaan dan Penyidik BPOM Bandar Lampung Firdaus Umar | Andi/jejamo.com

Jejamo.com, Bandar Lampung – Kepala Bidang Pemeriksaan dan Penyidik BPOM Bandar Lampung Firdaus Umar mengatakan, terkait penemuan tiga jenis vaksin palsu di 10 rumah sakit di Lampung, pihaknya masih melakukan pemeriksaan.

“Kalau kami mendata kemarin belum ada penemuan vaksin palsu. Hari ini saya belum mendapatkan informasi jika ada penemuan vaksin palsu di beberapa rumah sakit di Lampung,” ujarnya saat dihubungi jejamo.com, via telepon, Selasa, 28/6/2016.

Menurutnya, hingga saat ini pemeriksaan yang dilakukan BPOM masih terus berjalan. “Nanti jika ada perkembangan atau penemuan vaksin palsu, kami akan memberi tahukan,” terangnya.

Ia menambahkan, pihaknya akan melakukan pemeriksaan secepatnya terkait isu peredaran vaksin palsu di Lampung Tersebut. Menurutnya, peredaran vaksin palsu baru beredar di wilayah Jawa. Namun, pihaknya tidak menutup kemungkinan peredaran vaksin tersebut sudah sampai di Lampung.

Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Bandar Lampung menemukan tiga jenis vaksin palsu di salah satu layanan kesehatan di Lampung.

Penemuan ini setelah pihak BBPOM memeriksa peredaran vaksin terduga palsu itu di 10 rumah sakit di Lampung.

Informasi yang diterima jejamo.com menyebutkan, tim BBPOM Bandar Lampung menemukan vaksin yang diduga palsu di sebuah rumah sakit. Meski demikian, BBPOM masih akan menguji laboratorium. Hasilnya sendiri baru akan diumumkan ke publik pada 30 Juni mendatang.

Untuk sementara, pihak BBPOM baru bekerja sama dengan Dinas Kesehatan setempat. Polisi akan dilibatkan jika sudah ditemukan unsur pidana di dalamnya.

Informasi yang dihimpun jejamo.com menyebutkan, vaksin yang disediakan rumah sakit milik pemerintah sudah melalui pengawasan ketat dan didistribusikan lewat Dinas Kesehatan.Diduga, vaksin palsu yang beredar didistribusikan pihak swasta.(*)

Laporan Andi Apriyadi, Wartawan Jejamo.com

 

Populer Minggu Ini