Jejamo.com, Tanggamus – Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kota Agung Timur menggelar Pelatihan Literasi dan Edukasi Keuangan (PLEK) dengan sasaran keluarga tani di daerah irigasi dalam kegiatan Integrated Participatory Development and Management of Irrigation Program (IPDMIP).
Pelatihan yang berlangsung di kantor BPP Kota Agung Timur itu yang dilaksanakan selama dua hari, Kamis dan Jumat, 9-10/3/2023. Kegiatan bertema “Bangkit Petani Mandiri dan Berdikari” itu dibuka oleh Ketua Kostratani yang juga Camat Kota Agung Timur.
Koordinator BPP Kota Agung Timur, Roni Sepriyono, mengatakan, kegiatan itu bertujuan untuk memperbaiki perekonomian petani sawah, agar mereka bisa menganalisa perkembangan tanaman padinya. Mulai dari berapa besar biaya yang dikeluarkan dan berapa besar produksi, sehingga bisa disimpulkan untung ruginya.
Roni menjelaskan, materi pelatihan oleh penyuluh setempat di antaranya terkait Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP). Sementara untuk akses permodalan dari Bank Negara Indonesia (BNI) Unit Talangpadang dengan fokus pada Kredit Usaha Rakyat Tani.
“Ada tiga materi yang diberikan yaitu analisis usaha tani padi dan akses keluarga tani, akses permodalan kemudian asuransi, dan pembuatan pupuk organik,” jelas Roni kepada Jejamo.com, Jumat, 10/3/2023.
Menurutnya saat ini sudah ada 25 hektare sawah yang digarap peserta PLEK yang telah terdata. “Nantinya akan kita daftarkan ke Asuransi Usaha Tani Padi atau AUTP,” imbuhnya.
Hasbi, salah satu peserta pelatihan mengatakan, budi daya tanaman padi saat ini terkendala mahal dan susahnya untuk mendapatkan pupuk bersubsidi. Oleh karena itu ia sangat responsif dengan materi dan praktik pembuatan pupuk serta obat-obatan organik.
Ia juga berharap KUR tani dan asuransi padi bisa menjawab kesulitan permodalan budi daya tanaman padi sawah miliknya.(*) (Zairi)
