Rabu, November 13, 2024

Top Hari Ini

Terkini

BREAKING NEWS: Dokter RS Ryacudu Kotabumi Demo, Pasien Telantar

Hajar Putra, berbaju garis-garis, salah satu pasien yang hendak ke poli telinga hidung dan tenggorokan (THT) Rumah Sakit Umum Daerah Ryacudu Kotabumi, Lampung Utara, Selasa, 3/5/2016. | Lia/Jejamo.com
Hajar Putra, berbaju garis-garis, salah satu pasien yang hendak ke poli telinga hidung dan tenggorokan (THT) Rumah Sakit Umum Daerah Ryacudu Kotabumi, Lampung Utara, Selasa, 3/5/2016. | Lia/Jejamo.com

Jejamo.com, Lampung Utara –  Sejumlah dokter dan tim medis Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ryacudu, Kotabumi, Lampung Utara, berdemo menuntut mundur direktur rumah sakit dan transparansi pencairan klaim BPJS, Selasa, 3/5/2016. Akibatnya, pelayanan di sejumlah poli lumpuh.

Hal tersebut dirasakan Hajar Putra, warga Sungkai Barat, pasien yang ingin mengantar anaknya berobat ke poli telinga hidung dan tenggorokan (THT). Dia mengatakan, dari pihak pendaftaran mengatakan, tim medis yang menangani tidak ada.

“Dari pagi saya ke sini, loketnya tutup. Terus  jam 9 saya ke sini lagi mengambil nomor antrean, tapi menurut bagian pendaftaran hari ini tim medis tidak ada,” katanya kepada jejamo.com. di depan ruang pendaftaran.

Sementara itu, seorang pasien terpaksa ditolak dan dirujuk ke rumah sakit lainnya disebabkan dokter tidak ada. Padahal, pasien tersebut dirujuk puskesmas ke RSUD Ryacudu, namun rumah sakit ini merujuk lagi pasien tersebut.

Hendri, seorang pasien, mengatakan, istrinya dirujuk ke Rumah Sakit Handayani dengan alasan tenaga medis RSUD Ryacudu tidak ada.

“Pelayanannya aneh. Dari puskesmas dirujuk ke RSUD Ryacudu, tapi dari sini malah dirujuk lagi ke Handayani. Istri saya ini mengidap pembengkakan jantung. Masih untung ini enggak kambuh. Kalau kambuh, bisa semaput istri saya,” ucap Hendri.

Hendri menyayangkan tindakan dokter dan tim medis RSUD Ryacudu.

“Seharusnya jangan seperti itu. Tidak masalah mereka menyampaikan aspirasi, namun sebagian harus ada yang tetap melayani pasien. Jadi semuanya berjalan,” imbuhnya.

Pantauan jejamo.com, pihak RSUD mencoba menanggapi keluhan tersebut, namun tidak membuahkan hasil. Sampai berita ini diturunkan, masih belum ada tindakan yang dilakukan untuk pasien.

Baca: BREAKING NEWS: Dokter dan Perawat Rumah Sakit Ryacudu Kotabumi Demo.

Baca: BREAKING NEWS: Didemo Dokter dan Perawat, Direktur RS Ryacudu Kotabumi Siap Mundur.(*)

Laporan Buhairi Aidi dan Lia, Wartawan Jejamo.com

1 KOMENTAR

  1. NB:
    Setelah sesampainya di RS HANDAYANI,Kami pun ditolak dengan alasan RS HANDAYANI membatasi pasien RPD hanya maksimal 25 orang/hari.ahirnya dengan kecewa & rasa kesal kami pun kembali ke RSUD Ryacudu.sesampainya si RSUD Ryacudu kami menyampai kan keluhan kami,mengapa kami di oper sana,oper sini? apa solusi buat kami? mengapa kami tadi disarankan ke Handayani? Jawaban nya pun sama “Tidak bisa melayani pengobatan & surat Rujukan dikarenakan Dokter tidak ada”.ahirnya dengan Rasa kesal dengan alasan yg tidak masuk di akal,Saya berkata dengan Cukup keras “Tutup-Tutup saja Rumah Sakit ini” yg Rupanya mengundang perhatian para petugas POLISI,SATPAM,PEGAWAI RS & kalau tidak salah HUMAS RS juga.singkat cerita,Ahirnya saya diminta untuk membawa istri saya untuk di periksa.bahkan Mereka yg langsung mengurus Surat Rujukan buat istri saya di Rujuk ke Poli Jantung RSU.DR.H.ABDUL MOELOEK.bahkan Dokter yg menyarankan istri saya ke poli jantung waktu itu ada ditempat,tidak seperti yg dikatakan petugas Ruang PENDAFTARAN & petugas BPJS.semoga ini jadi pembelajaran kita semua.Jangan karna menuntut Hak kita agar terpenuhi,tetapi mengabaikan Hak orang lain/pasien untuk dilayani.trimakasih

Komentar ditutup.

Populer Minggu Ini