Jejamo.com – Buntut dari serangn bom bunuh diri di Brussel Belgia, salah seorang anggota Komite Eksekutif Badan Sepakbola Eropa, UEFA, Giancarlo Abate mengusulkan pergelaran Piala Eropa 2016 digelar tanpa kehadiran penonton.
Abate mengatakan bahwa Piala Eropa harus tetap berjalan tetapi UEFA harus memikirkan opsi menggelar pertandingan tanpa penonton di stadion demi alasan keamanan. “Piala Eropa 2016 adalah ajang yang tak bisa ditunda atau dibatalkan. Tetapi kita juga tak bisa mengesampingkan pertandingan dengan pintu tertutup seperti kita tak bisa mengesampingkan ancaman teroris,” katanya.
Selasa, 22/3/2016, dua bom meledak di Bandara Zaventem dan stasiun kereta bawah tanah, Kota Brussel, Belgia. Kejadian itu menyebabkan sekitar 34 orang tewas dan 250 terluka. Serangan ini merupakan kedua kali aksi teror menerpa Eropa dalam enam bulan terakhir. November lalu, aksi teror menerpa Paris, salah satu kota penyelenggara Piala Eropa 2016 pada Juni-Juli mendatang.
UEFA sendiri akan memperketat keamanan pada ajang empat tahunan itu. Mereka akan merekrut 10 ribu tenaga keamanan untuk mengamankan stadion, markas tim, hotel tempat tim menginap serta pusat pemberitaan.
Namun jumlah aparat keamanan itu diprediksi tak akan cukup karena pihak Prancis memperkirakan sekitar 10 juta orang akan hadir dalam ajang sepakbola antar bangsa se-Eropa itu. Menteri Dalam Negeri Prancis, Bernard Cazeneuve, sebelumnya juga sempat mengeluarkan ide untuk membatasi pergerakan suporter di sekitar stadion pertandingan.
“Sikap kami adalah tidak menyerah kepada teroris. Piala Eropa akan terus berjalan. Tetapi kami harus lebih fleksibel soal zona suporter,” kata Bernard Cazeneuve.(*)
Tempo.co