Jejamo.com, Bali – Bupati Lampung Barat Parosil Mabsus didampingi Kepala Bapeda Okmal, Kadispora Indra Kesuma, Kadisbun Tri Umaryani, Kepala Dinas Pendidikan Bulki Basri, dan Kepala Bagian Pemerintahan dan Otda Sekdakab Lambar yudha Setiawan mengunjungi Pabrik Kopi Kawi Mengani di Mengani Kintamani, Kabupaten Bangli, Bali.
Kunjungan ini terkait pengembangan kopi, desa, dan pariwisata di kabupaten tersebut, Kamis, 22/2/2018. Bupati bersama rombongan diterima Bupati Bangli I Made Gianyar beserta jajarannya. Bangli dengan pengolahan kopi “kintamani” nya saat ini menjadi pusat perhatian pegiat kopi Nusantara.
Menurut Kadisbun Lambar Tri Umaryani, pengelolaan kopi dan produk turunannya oleh Pemkab Bangli patut ditiru untuk meningkatkan nilai ekonomis petani kopi. Bermacam-macam produk turunan berkualitas menjadi produk unggulan kabupaten tersebut di antaranya kopi bubuk, wine, briket, tepung, dan sebagainya.
Bupati Lampung Barat diberi kesempatan untuk menanam bibit kopi arabika di lokasi pabrik Meñgani. Tak hanya itu, Bupati Bangli juga secara khusus mendampingi Parosil Mabsus mengunjungi beberapa objek wisata unggulan di kabupaten tersebut.
Bupati Juga menyampaikan masing-masing kabupaten memiliki potensi daerah tersendiri. Seperti Bangli yang memiliki komoditas pertanian andalan yakni kopi klintamani yang bisa menjadi brand Kabupaten Bangli.
“Saya kira kopi kintamani bisa menjadi brand yang kuat untuk Bangli,” tegasnya.
Terlebih kopi kintamani selama ini sudah ditunjang dengan pengolahan kopi terbaik di Indonesia. Menurut Bupati, Desa Mengani juga cocok untuk dijadikan agrowisata sehingga bisa menambah pendapatan Kabupten maupun masyarakat di sekitarnya.
Pihaknya menyarankan para petani kopi di kintamani menanam komoditas dengan pola diversifikasi sehingga pendapatan para petani bisa bertambah dan tidak menunggu panen raya datang.
Pabrik Kopi Mengani mendapat perhatian khusus dari Istana Negara karena prestasinya tersebut. Beberapa waktu yang lalu, mantan Kepala Staf Keperesidenan Istana Teten Masduki pernah berkunjung ke lokasi pabrik.
Sementara itu, Bupati Bangli I Made Gianyar menyampaikan terima kasih atas kunjungan Bupati. Ia mengatakan, para petani kopi di Kintamani sudah melakukan penanaman dengan sistem diversifikasi. Hanya saja belum secara keseluruhan.
“Pola ini perlu kita sosialisasikan lebih lanjut ke petani. Di samping itu yang perlu kita perhatikan adalah manajemennya seperti mengembangkan komoditas sesuai dengan potensinya, bagaimana pola insentifikasi pertanian dengan lahan diversifikasi tanaman, dan sisitem pemasarannya. Hal Ini yang harus kita lakukan secara terpadu dari hulu sampai hilir,” kata Gianyar.
Pihaknya juga berharap ke depan makin banyak para petinggi atau pejabat pusat yang memberikan pengalamannya saat berkunjung ke daerah-daerah lain yang bisa di kembangkan di Kabupaten Bangli. Sehingga dapat menambah pengalaman para petani di Kabupaten Bangli.(*)
Rilis