Jejamo.com, Lampung Tengah– Berhasil membuat alat yang mampu mengubah air laut menjadi tenaga listrik, Sinta Alvianti, mahasiswa asal Lampung Tengah bakal ke Jepang mengikuti konferensi Hokkaido Indonesian Student Association Scientific (HISAS) di Universitas Hokkaido Jepang, Maret mendatang.
Bersama dua mahasiswa lainnya, yakni Toni Chanigia dan Arina Umu Kamila, mahasiswa Universitas Lampung ini berhasil memenangkan karya ilmiah dan berhak mengikuti konferensi HISAS di Jepang. Dari 200 karya ilmiah di seluruh Indonesia, sebanyak 75 penilitian terpilih termasuk kelompok Sinta.
Terkait penelitiannya, alumnus SMAN 1 Kotagajah ini mengaku terinpirasi masih banyaknya wilayah di Lampung yang masih kekurangan sumber listrik, khususnya di wilayah pesisir pantai. Di satu sisi, kata dia, Lampung memiliki potensi laut yang melimpah. Alat buatannya tersebut dinilai menjadi solusi untuk menciptakan sumber listrik di wilayah pesisir.
“Kita ambil contoh di Lampung Barat, Pesawaran atau Pesisir Barat, masih banyak daerah yang kekurangan listrik. Padahal wilayah tersebut memiliki sumber air laut yang melimpah, kenapa tidak memanfaatkan itu aja? Dengan alat ini air laut bisa diubah menjadi tenaga listrik, sehingga kebutuhan listrik warga dapat terpenuhi,” jelasnya, Selasa, 24/1/2017.
Penemuannya tersebut saat ini baru dalam bentuk prototype dengan mengujicobakan air laut sebanyak 200 mililiter dan 40 elektroda. Hasilnya, lanjut mahasiswa semester 3 ini, menghasilkan listrik 32,8 volt. Proses pembakaran pada alat ini, kata Sinta, secara otomatis akan mengubah kandungan garam pada laut menjadi sumber energy listrik yang bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan manusia.
“Sejauh ini baru prototype, dan ini akan kami presentasikan ke Jepang. Saya percaya ini menjadi inovasi yang akan menjawab permasalahan listrik di Lampung terutama di wilayah-wilayah pesisir. Alat ini juga mudah diaplikasikan,” ujar dara kelahiran 1997 ini.
Terkait kunjungannya ke Bupati Lampung Tengah Mustafa, Sinta mengaku ingin meminta dukungan dan doa restu agar konferensi yang dilakukan timnya bisa membawa nama baik Indonesia, dan hasil penelitiannya bisa terimplementasikan sehingga membawa manfaat bagi masyarakat.
“Alhamdulillah Pak Mustafa sangat support. Beliau memiliki kepedulian yang cukup besar kepada putra putri Lampung Tengah yang memiliki prestasi. Kepedulian beliau mudah-mudahan semakin memotivasi generasi muda di Lampung Tengah untuk lebih baik lagi. Karena apa? Karena kami diperhatikan,” tandasnya.
Sementara itu, Bupati Mustafa mengaku bangga dengan banyaknya putra putri Lampung Tengah yang bisa berprestasi di level internasional. Ini menjadi bukti bahwa Lampung Tengah memiliki potensi SDM yang mumpuni dan perlu didorong agar lebih baik lagi.
“Ini bukan pertama kalinya putra daerah Lampung Tengah berprestasi di tingkat dunia. Ada yang ke Barcelona, Jepang, Malaysia, Korea, Amerika dan lainnya. Saya bangga sekali, mudah-mudahan bibit-bibit cerdas ini bisa membawa perubahan yang lebih baik untuk Lampung Tengah. Harus ada semangat membangun daerah dengan ilmu-ilmu yang mereka miliki,” pungkas Mustafa.(*)
Laporan Raeza Handani, Wartawan Jejamo.com
tolong ya min, saya mau klarifikasi. sinta dkk itu bukan hanya meniru tapi mencuri hasil penelitian teman saya yang telah disahkan dan dipublish oleh universitas. jadi gak ada yg perlu dibanggain dengan anak anak ini. saya hanya perlu mereka meminta maaf di media kepada teman saya dan dosen dosen saya yg telah bekerja keras melakukan penelitian ini, dan dicolong begitu saja. bahkan kami tau lewat media penelitian mereka tersebar. mohon bantuannya min.