Jejamo.com, Tanggamus – Bupati Tanggamus Dewi Handajani mengikuti video conference Rapat Koordinasi tentang Pengarahan Presiden Republik Indonesia (RI) kepada Kepala Daerah se-Indonesia Tahun 2021 terkait Covid-19 di Indonesia, di Ruang Rapat Bupati Sekretariat Daerah Kabupaten Tanggamus, Senin, 17/5/2021.
Hadir dalam kegiatan tersebut Presiden RI Joko Widodo, Wakil Presiden RI KH Ma’aruf Amin, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Kapolri, serta diikuti Kapolda, Pangdam, para Gubernur, Bupati/Wali Kota, dan Para Asisten se-Indonesia.
Dari Pemkab Tanggamus, ikut hadir Wakil Bupati AM Syafi’i, Ketua DPRD Heri Agus Setiawan, Dandim 0424/TGM Letkol Inf. Arman Aris Sallo, Kajari David Palapa Duarsa, Kapolres AKBP Oni Prasetya, Plh. Sekdakab Sukisno, Asisten Bidang Pemerintahan Faturrahman, Asisten Bidang Administrasi Jonsen Vanesa, dan Kabag Protokol.
Bupati Tanggamus Dewi Handajani menyampaikan bahwa pasca-Lebaran Idul Fitri 1442 Hijdirah ia mengapresiasi dan mendukung upaya penegakan hukum yang dilakukan oleh Polres dan Kodim bersama Satgas Covid-19 Tanggamus terhadap peristiwa Karang Agung Kecamatan Semaka.
Dewi meminta para kepala pekon supaya berperan aktif di wilayahnya terkait pencegahan adanya kegiatan-kegiatan yang berpotensi melanggar Undang-Undang dan Perda terkait Covid-19. Dia juga mengimbau kepada seluruh pihak untuk menjaga situasi yang kondusif di Kabupaten Tanggamus serta menghormati proses hukum yg sedang berjalan.
“Saya juga menginstruksikan kepada seluruh jajaran satgas kabupaten, kecamatan, dan pekon untuk menjalin komunikasi aktif dan bekerja sama dengan seluruh elemen masyarakat dalam upaya pengendalian pandemi Covid-19 usai Idul Fitri dengan mengedepankan upaya persuasif dan dialogis, sehingga peristiwa Karang Agung tidak terulang lagi,” ujarnya.
Sementara, dalam arahannya Presiden RI Joko Widodo menyampaikan bahwa pasca-Lebaran harus lebih berhati-hati dan harus waspada karena ada potensi jumlah kasus baru Covid-19.
“Meskipun kita telah mengeluarkan kebijakan larangan mudik tetapi saya mendapatkan data yang saya terima terdapat sekitar satu setengah juta orang yang dalam kurun waktu 6 Mei sampai 17 Mei awal-awal dulu saya sampaikan ada 33 persen masyarakat yang berkeinginan untuk mudik ke kampung halaman, kemudian ada larangan turun menjadi 11 persen, setelah sosialisasi turun lagi menjadi 7 persen, dan saat pelaksanaan karena ada pernyataan penyekatan turun menjadi 1,1 persen. Dengan kejadian tersebut dipastikan akan terdapat kasus baru Covid-19 yang akan bertambah,” jelas Presiden Jokowi.
“Sejak awal Maret sampai Mei semakin ketat pada minggu-minggu kemarin kita harus melihat tetangga-tetangga kita dan kasus di provinsi data-datanya sekarang kita komplet. Hati-hati provinsi yang ada di Sumatera, 15 provinsi mengalami kenaikan drastis seperti Sumut, Sumbar, Jambi, DKI Jakarta, Maluku, Banten, dan provinsi yang lain sudah ditandai dalam grafisnya tanda merah dan hijau,” imbuh Presiden.(*)
