Jejamo.com, Lampung Timur – Buruh migran asal Lampung Timur yang bekerja di Taiwan, Tri Susanti (30), warga Desa Brajaindah, Kecamatan Brajaselebah, meninggal dunia.
Jenazah diantarkan ke kediamannya, Kamis malam (20/9/2018).
Jenazah ibu satu anak itu dimakamkan Jumat dini hari, 21/9/2018. Jenazah buruh migran itu dimakamkan di Tempat Permakaman Umum (TPU) Desa Brajaindah.
Menurut suami almarhumah, Edi Suryani, istrinya berangkat ke Taiwan melalui Penyalur Tenaga Kerja Indonesia (PJTKI) cabang PT Wahana Karya Suplando yang beralamat di Kecamatan Way Jepara. Tri Susanti menjadi TKW melalui jalur resmi.
Setelah menjalani pelatihan menjadi TKI, Tri Susanti diberangkatkan ke Taiwan pada September 2017.
Ia kemudian mendapat pekerjaan sebagai pekerja rumah tangga (PRT). Susanti bekerja selama satu tahun dengan mengurus satu orang jompo.
Pada Selasa 4 September 2018, Edi mengaku mendapat telepon istrinya. Sang istri menginformasikan, ia hendak berobat ke rumah sakit karena sakit perut.
Selang dua jam, Edi kembali mendapat telepon. Namun, bukan istri yang menghubungi. Yang meneleponnya seorang laki-laki dengan nada bahasa Indonesia yang sedikit kaku,
Laki laki itu memberi kabar bahwa Tri Susanti meninggal dunia.
“Saya sempat tertawa. Karena baru dua jam istri saya yang menelepon dan nada suaranya biasa-biasa saja,” ujarnya kepada jejamo.com di rumahnya.
Karena gelisah, Edi memutuskan menelepon balik dengan menggunakan video call. Ia kemudian diperlihatkan kondisi istrinya yang sudah meninggal.
Edi kemudian memberi kabar kepada sanak keluarga yang lain.
Lanjut Edi, menurut keterangan PJTKI PT Wahana Karya Suplando, Tri Susanti disebut meninggal karena penyakit jantung.
Proses pemulangan jenazah buruh migran tersebut berlangsung selama 17 hari. Almarhumah meninggalkan seorang anak yang berumur 3 tahun.(*)
Laporan Agus Susanto, Kontributor Jejamo.com