Jejamo.com, Bandar Lampung – Bus Rapid Transit (BRT) kampus yang tengah dikembangkan oleh Institut Teknologi Sumatera (Itera) bakal menjadi proyek percontohan nasional pengembangan bus kampus di Indonesia.
Tahun ini, Itera akan mendapatkan bantuan sepuluh unit bus dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Republik Indonesia, yang akan dioperasikan sebagai BRT Itera.
Bus yang pengoperasiannya dilengkapi dengan teknologi pendeteksi lokasi keberadaan bus dan menerapkan pembayaran secara digital ini, akan menjadi angkutan umum bagi mahasiswa, dosen dan tenaga kependidikan kampus dari dan menuju kampus, serta masyarakat umum di sekitar rute yang dilalui bus.
Hal tersebut mengemuka dalam rapat perdana pembahasan BRT Itera yang diadakan di kampus, Selasa (7/5/2019). Rapat tersebut dihadiri Rektor Ofyar Z Tamin, Wakil Rektor ITERA Bidang Non-Akademik Sukrasno, tim dari Direktorat Jenderal (Ditjen) Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Lampung, Dishub Kota Bandar Lampung, Dishub Kabupaten Lampung Selatan, serta Tim Pengembangan SMART BRT Itera
Perwakilan Ditjen Perhubungan Darat Kemenhub, Hadi Setyabudi P., mengatakan pengembangan BRT kampus yang dilakukan Itera adalah hal baru di Indonesia. Selama ini BRT yang ada sebatas menjadi BRT yang melayani trayek di wilayah perkotaan saja.
“Ini bisa menjadi pilot project dalam pengembangan BRT kampus. Jika nanti berhasil maka Kemenhub akan mengembangkannya di kampus-kampus lain di Indonesia,” ujar Hadi.
Sebab, selain menjadi moda transportasi yang digunakan oleh sivitas akademika Itera bus yang akan melalui rute Lampung Selatan dan Kota Bandar Lampung ini, diharapkan bisa ikut mengembangkan potensi ekonomi masyarakat di lingkungan kampus.
“Nantinya ini tidak hanya menjadi angkutan kampus saja, tetapi juga bisa menjadi angkutan umum yang nyaman. Sehingga perlu dibahas penentuan tarif bersama-sama pemerintah daerah, meski untuk warga kampus bisa disubsidi, seperti bayar setengah harga, atau bahkan gratis,” ungkap Hadi.
Sementara Rektor Itera menuturkan BRT yang akan dikembangkan, selain menjadi moda transportasi bagi sivitas akademika menuju kampus, juga akan digunakan untuk mendukung kegiatan perkuliahan, seperti saat para mahasiswa melakukan kuliah kerja lapangan, atau kegiatan lain yang dilakukan mahasiswa di masing-masing program studi, dan Unit Kegiatan Mahasiswa di luar kampus.
Rektor juga menyebut, saat ini kampus telah memiliki sekitar 5.970 mahasiswa. Jumlah tersebut akan terus bertambah, dan menjadi sekitar 9.500 mahasiswa usai penerimaan mahasiswa baru tahun ini.
Sehingga keberadaan BRT sangat dibutuhkan untuk aksesbilitas sivitas akademka.
Untuk itu kampus akan terus melakukan koordinasi lanjutan dengan berbagai pihak, seperti dengan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, Pemprov Lampung, Pemkot Bandar Lampung, dan Pemkab Lampung Selatan untuk kelancaran pengoperasian BRT Itera. Demikian rilis. []