Jejamo.com, Lampung Timur – Tingkat buta aksara warga Lampung Timur tercatat 5 persen. Angka ini menjadikan daerah ini peringkat kelima masyarakatnya yang buta aksara se-Lampung.
Bupati Chusnunia Chalim mengajak masyarakat yang belum menyelesaikan belajar untuk ikut ujian paket yang diselenggarakan Pemerintah Pusat melalui pihak kabupaten.
“Buta aksara tentu memengaruhi kualitas sumber daya manusia kita. Untuk itu, warga bisa ikut paket yang diselengarakan Pemerintah Pusat di setiap kota dan kabupaten,” kata dia di ruang kerjanya, Kamis, 21/4/2016.
Tingkat pendidikan Lampung Timur, kata Bupati, memang meningkat signifikan. Namun, masih banyak anak-anak yang buta huruf.
“Sensus pendidikan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga menyebutkan angkanya lima persen. Tingkat pendidikan warga kita juga masih di bawah rata-rata,” ujarnya.
Menurut Bupati, hal ini menjadi tanggung jawab semua dalam mewujudkan Lampung Timur bebas buta aksara. Terkait dengan angka partisipasi sekolah, rata-rata lama sekolah, maupun angka partisipasi murni atau APM yang meningkat, Bupati minta hal ini dijaga.
Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Lampung Timur melalui Kepala Bidang Pendidikan Dasar Tabrani Hasim mengatakan, pihaknya berupaya semaksimal mungkin memberantas buta aksara.
“Kita akan hapus angka lima persen itu sehingga semua warga Lampung Timur bisa membaca dan menulis,” pungkasnya.(*)
Laporan Suparman, Wartawan Jejamo.com