Jejamo.com – Rakyat Arab Saudi yang marah akibat dipangkasnya subsidi tarif listrik, air, dan kebutuhan pokok lainnya telah akhirnya berbuah hasil. Raja Salman telah memecat Menteri Air dan Listrik Abdullah al-Hussayen.
Kantor berita Agence France-Presse, Minggu, 24/4/2016, melaporkan, jabatan Menteri Air dan Listrik pun dipegang sementara waktu oleh Menteri Pertanian, Abdel Rahman al-Fadli. Salman mengeluar dekrit pergantian itu pada Sabtu, 23/4/2016.
Pemecatan Hussayen terjadi di tengah menyeruaknya kemarahan publik yang memerotes kenaikan tarif dasar air dan listrik, serta kebutuhan lainnya. Sebelumnya, pemerintah memang telah memangkas subsidi tarif listrik, air, dan layanan lainnya.
Pada Maret lalu, harian Arab News melaporkan bahwa Hussayen telah meminta agar masyarakat dapat diberikan izin untuk memiliki sumur sendiri. Pemerintah juga tidak perlu lagi menyediakan sumur karena rakyat akan kesulitan membayar tagihan.
Awal April, seperti dilaporkan harian tersebut, penasihat Dewan Syura tak yakin atas permintaan Hussayen dan para stafnya dalam mengatasi masalah listrik dan air tersebut.
Pada Desember lalu, Riyadh telah melakukan reformasi yang belum pernah terjadi sebelumnya di kerajaan itu. Negara terpukul oleh jatuhnya harga minyak dunia dalam dua tahun ini.
Deputi Putra Mahkota, Mohammed bin Salman, yang dipandang sebagai arsitek reformasi, pada Senin, 25/4/2016 ini, akan mengumumkan program yang bertujuan untuk diversifikasi ekonomi untuk mengatasi ketergantungan pada minyak.
Selama ini, ekonomi Arab Saudi sangat tergantung pada minyak, hingga 70 persen dari pendapatan negara berasal dari minyak dan gas bumi.(*)
Tempo.co