Jejamo.com – Masih maraknya aksi penyelundupan, khususnya pangan dan teksil, membuat Direktorat Bea dan CUkai menggandeng Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Langkah ini dibuat untuk menyelamatkan pendapatan Negara.
Dirjen Bea dan Cukai, Heru Pambudi mengatakan, kerjasama seperti ini diharapkan mampu mengamankan keuangan Negara dan meningkatkan pendapatan Negara.
“Kerjasama ini demi menjaga kemaslahatan masyarakat khususnya dengan sumber daya alam seperti beras,” ungkap Heru sebagaimana dilansir merdeka.com.
Dia menambahkan, KPK dan Bea Cukai akan melakukan quick win atau solusi cepat dalam pencegahan dan penindakan terhadap dua hal. Pertama yakni perbaikan kebijakan dan kedua perlindungan tektil dan produk tekstil (TPT).
Terkait quict win yang difokuskan oleh KPK dan Bea dan Cukai, Wakil Ketua KPK, Saut Situmorang mengaku pihaknya sangat mendukung adanya pencegahan dan penindakan yang dilakukan, “KPK Intinya enggak mau any cent single rupiah hilang,” imbuh Saut.
Saut juga menambahkan antara pencegahan dan penindakan harus sinkron. Meski dia sempat menyindir awak media aksi pencegahan tidak terlalu booming untuk diberitakan namun dia jelaskan itu juga demi kebaikan.
“Kami akan kawal bersama Bea dan Cukai. Ya meski kalo penindakan menurut kalian ini enggak seksi tapi ini demi kebaikan tapi kita juga akan tetap akan tindak lanjuti,” pungkas Saut.(*)
