Senin, November 18, 2024

Top Hari Ini

Terkini

Cegah Banjir, Warga Pringsewu Sukarela Bersihkan Drainase

Cegah Banjir
Sodikin, warga Rejosari Kecamatan Pringsewu, membersihkan drainase yang mampet. | Nur Kholik/Jejamo.com

Jejamo.com, Pringsewu – Saat musim hujan, Kabupaten Pringsewu menjadi wilayah yang rentan banjir. Bahkan, di beberapa wilayah ada titik yang menjadi langganan banjir setiap kali hujan turun. Demi mencegah banjir, salah seorang warga Pringsewu pun berinisiatif membersihkan sendiri drainase di sekitar rumahnya.

Selain faktor kontur wilayah dan fasilitas drainase yang belum memadai, faktor manusia juga menjadi penyebab banjir yang melanda Pringsewu, yakni kebiasaan membuang sampah sembarangan.

Menyadari hal tersebut, Sodikin, warga Rejosari Kecamatan Pringsewu, terjun langsung untuk meninjau beberapa saluran air yang mampet lalu membersihkannya.

Hanya berbekal sebilah kayu, ia menyingkirkan sampah satu per satu agar saluran air dapat mengalir sebagaimana mestinya.

“Setiap hujan, sampah menumpuk di sini dan menyumbat saluran air sehingga kerap banjir. Kalau tidak dibersihkan, bisa semakin parah, karena sampah mandek di sini,” ungkapnya pada jejamo.com, Kamis, 7/1/2016.

Apa yang dia lakukan, menurutnya, sebagai bentuk kesadaran sekaligus ajakan kepada warga lainnya untuk bersama-sama menjaga lingkungan yang bersih dan tidak membuang sampah sembarangan.

“Menjaga kebersihan sungai  itu tanggung jawab bersama. Kalau sungai ini banyak sampah dan mampet dan terjadi banjir, ya kita sendiri yang rugi,” ujar dia.

Hal ini dibenarkan Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pringsewu, Bambang Sukaton. Bambang menjelaskan, selain curah hujan yang tinggi, faktor lain penyebab banjir yaitu kurangnya kesadaran masyarakat untuk menjaga lingkungannya.

“Di beberapa lokasi banjir tersebut banyak bangunan baru yang tidak memperhatikan saluran pembuangan air. Hal ini diperparah dengan sampah-sampah yang dibuang ke sungai oleh warga. Hal ini menyebabkan sungai menjadi tersumbat,” ungkapnya pada jejamo.com, Rabu, 6/1/2016.

Menurut Bambang, penyelesaian masalah ini tidak bisa hanya mengandalkan BPBD, tetapi juga butuh partisipasi dari Satker lain, seperti Dinas PU serta Dinas Pasar dan Pertamanan.

“Misal, Dinas PU, dalam melakukan pembangunan hendaknya memperhatikan saluran pembuangan air. Kemudian, Dinas Pasar dan Pertamanan dalam hal pengelolaan sampah, supaya tidak sampai menyumbat drainase.

Masyarakat juga harus memiliki kesadaran untuk ikut menjaga saluran air dengan tidak membuang sampah sembarangan,” pungkasnya.(*)

Laporan Nur Kholik, Wartawan Jejamo.com

Populer Minggu Ini