Jejamo.com – Banyak orang mengenal ceplukan (morel berry) sebagai tanaman liar di pekarangan, kebun atau ladang. Namun ternyata ceplukan memiliki harga yang cukup tinggi saat dijual di supermarket.
Harga mahal tersebut tak hanya di Indonesia saja, dikutip dari majalah Trubus edisi Januari 2017, harga ceplukan di Burnei Darussalam mencapai 1Brunei Dolar per buah atau bila dirupiahkan setara Rp9.250Â per buahnya.
Di negara tetangga ini ceplukan dikemas dalam wadah kecil berisi 10 buah yang dijual dengan harga Rp110 ribu. Sementara di Indonesia sendiri harga ceplukan di mal mencapai Rp500.000 per kilogram.
Buah ceplukan dengan harga selangit tersebut bukan tanpa sebab. Buah ini dipercaya memiliki bahnyak khasiat yang bukan hanya isapan jempol belaka.
Hasil riset dari FMIPA Institut Pertanian Bogor menyebutkan bahwa ceplukan memiliki khasiat sebagai antidiabetes.
Dalam riset tersebut, peneliti mencoba dengan memberikan 0.5 gram per bobot tubuh, berhasil memperbaiki kondisi tikus penderita diabetes militus tipe 2. Buktinya terjadi penurunan 49-60 persen konsentrasi glukosa dan 24-29 persen lipit total.
Peneliti menduga hal itu diakibatkan oleh flavonoid, alkaloid dan saponin yang merupakan zat aktiv dalam ceplukan.
Karena harganya yang fantastis dan khasiatnya tersebut, saat ini banyak petani yang mulai melirik untuk membudidayakan tanaman keramat tomat tersebut.