Jejamo.com, Kota Metro – Dia disapa Mbah Kari, usianya 85 tahun, dan mengaku sudah puluhan tahun menjadi pemulung. Warga Karangrejo, Kecamatan Metro Utara, Kota Metro ini kerap mengais rejeki di tempat pembuangan akhir sampah yang tak jauh dari tempat tinggalnya.
Penghasilannya tidak menentu. Dalam satu sampai tiga hari, Mbah Kari biasa mengumpulkan barang bekas dan rongsokan sebelum dijual kepada pengepul. “Tiga hari biasanya dapat Rp23 ribu. Itu untuk membeli kebutuhan sehari-hari,” ujarnya kepada Jejamo.com, Sabtu, 12/11/2016.
Mbah Kari hidup dari upayanya sendiri. Dia tidak mau mengeluh apalagi sampai meminta-minta. “Dari dulu sudah biasa mulung untuk makan. Cukup enggak cukup, ya dibuat cukup,” katanya.
Kini, di usianya yang sudah senja Mbah Kari tak bisa bekerja seperti dulu. Badannya sudah sering sakit-sakitan. Maka sekarang Mbah Kari tak selalu pergi mencari barang bekas setiap hari.
“Sekarang enggak rutin lagi. Kalau lagi enggak mulung, anak saya atau tetangga yang memberi makan,” cerita Mbah Kari. Dia mengaku bahwa anak-anaknya sudah mengingatkan untuk beristirahat saja lantaran sudah tua. “Saya jawab, ya semampunya saja saya bekerja,” tukasnya.(*)
Laporan Haris Riyanto, Wartawan Jejamo.com