Jejamo.com, Kota Metro – Joni Irawan mengaku betah berjualan siomai di Kota Metro. Pria asal Way Jepara, Lampung Timur itu menyebut mayoritas warga Bumi Sai Wawai ramah dan suka jajan.
Di Metro, Joni tinggal di sebuah mes bersama pekerja lainnya di Keboncengkeh, Hadimulyo Barat, Metro Pusat. Tempat itu milik pengusaha siomai yang ia jajakan saban hari.
“Saya sudah lima bulan ini di Metro, aslinya saya dari Way Jepara, Lampung Timur. Sejauh ini di Metro nyaman, betah di sini, orangnya ramah-ramah,” kata pria kelahiran 1993 itu kepada Jejamo.com, Rabu, 12/7/2023.
“Dagangan juga alhamdulillah ramai yang beli, mungkin orang di sini memang suka jajan jkali ya,” lanjutnya berkelakar.
Upah yang didapat Joni dipakai untuk kebutuhan sehari-hari, sebagian lagi ditabung, dan sebagian lainnya dikirim untuk membantu orang tua di kampung. Meski penghasilannya pas-pasan, ia tetap semangat mencapai asa dan angannya di masa depan.
“Walau cuma jual siomai keliling, seenggaknya saya bisa mandiri, bahkan sedikit bantu-bantu orang tua di kampung dan enggak nyusahin mereka. Walau sedikit, saya nabung juga untuk nanti buat usaha kalau sudah nikah kan,” ucapnya.
Siomai sendiri merupakan makanan tradisional Tionghoa yang sudah membumi di negeri ini. Di Kota Metro, pedagang siomai biasanya menjajakan makanan yang terbuat dari adonan tepung dan daging ikan ini secara berkeliling dengan mendorong gerobak atau bersepeda, beberapa lainnya berdagang di sebuah warung.
Siomai yang dijual Joni terbilang enak rasanya. Selain itu harganya masih seribu rupiah per potong dengan ukuran yang lumayan besar. Jenisnya pun beragam, ada yang adonannya dipadukan dengan kentang, tahu kuning, tahu putih, kubis, pare, telur, bahkan pangsit layaknya dimsum.
Tak kenal lelah, Joni mengaku menjajakan panganan kecil atau kudapan ini setiap hari, mulai dari pukul tujuh pagi sampai lima sore. Jika dagangannya habis, maka nilai total jualannya sekitar Rp300 ribu. Dari omzet tersebut, dia mendapatkan upah sebesar Rp90 ribu.
“Selain mes, di tempat kerja juga dikasih makan sama bos. Kalau upah, biasanya saya dikasih Rp90 ribu. Alhamdulillah, selain bosnya baik, upah saya juga lumayan,” ucapnya.
Tak muluk-muluk, Joni berharap ia senantiasa diberi kesehatan, kekuatan dan kelancaran rezeki sehingga angannya untuk dapat segera menyunting sang pujaan hati dapat segera terwujud.(*) (Anggi)