Jejamo.com, Bandar Lampung – Hari Pahlawan yang jatuh pada Kamis, 10/11/2016, menjadi hari yang istimewa bagi Sugito, penjaga Makam Pahlawan di di Jalan Teuku Umar, Kedaton Bandar Lampung.
Pagi pagi sekali, Sugito bersama empat rekannya yang bekerja sebagai pegawai kebersihan di makam pahlawan tersebut harus bangun, untuk membersihkan sebanyak 811 makam para pahlawan dan halaman sekitar makam, karena akan digunakan untuk upacara menyambut datangnya Hari Pahlawan Nasional.
“Sekitar pukul 6.00 WIB, saya dan empat teman yang bekerja di sini sudah harus mulai membersihkan sejumlah makam dan halaman, karena hari akan banyak pengunjungnya dan akan ada upacara,” ujarnya kepada jejamo.com, saat ditemui ditempat kerjanya, Kamis, 10/11/2016.
Sugito yang sudah sejak 1999 bekerja sebagai penjaga makam Pahlawan sekaligus petugas kebersihan makam, mengatakan, dirinya membersihkan makam pahlawan tersebut bukan hanya dalam rangka Hari Pahlawan Nasional saja. Namun, ia diharuskan setiap hari untuk membersihkan makam itu.
“Saya bekerja disini sejak saya masih bujang dan sekarang sudah punya tiga putri, berarti sudah 17 tahun saya bekerja disini, pekerjaan saya disini selain membersihkan makam setiap hari saya juga penjaga disini,” ungkapnya.
Dia menceritakan, dirinya pertama kali bekerja hanya menerima gaji Rp 150 ribu per bulan. Namun, setiap tahun gaji itu akan naik, walaupun tidak besar dirinya cukup menikmati dengan apa yang didapat.
“Alhamdulillah, sekarang gaji saya sudah naik dan saya juga diangkat menjadi pegawai golongan 1 dengan gaji mencapai Rp. 2,5 juta, yang sudah diangkat jadi pegawai di sini ada tiga orang,” ujar warga Jati Mulyo, Lampung Selatan ini.
Selama bekerja, tutur Sugito, dirinya dan bersama istri dan tiga putrinya yang tinggal di makam pahlawan tersebut tidak sama sekali mengalami kejadian mistis.” Nggak ada pengalaman mistis sejak saya dan keluarga tinggal disini, Alhamdulillah semuanya baik-baik saja,” kata dia.
Namun, dirinya berharap kepada Pemerintah Kota Bandar Lampung agar lebih memperhatikan lagi makam pahlawan, karena , menurutnya makam pahlawan ini merupakan tempat bersejarah yang harus dijaga dan lebih diperhatikan.
“Makam pahlawan harus di perhatikan oleh pemerintah, karena makam ini tempat sejarah perjuangan kita, jadi harus dijaga dan saya juga meminta kepada pemerintah agar menyediakan mesin pemotong rumput, dan pemotongan kayu untuk keperluan disini,” jelasnya.
“Makam pahlawan dua bulan lalu juga memakamkan mantan pejuang vateran yang dimakamkan disini, dan bagi pengunjung yang ingin masuk ke sini tidak di pungut biaya,” pungkasnya.(*)
Laporan Andi Apriyadi, Wartawan Jejamo.com