Jejamo.com – Oymyakon tercatat sebagai permukiman paling dingin dingin di dunia. Desa kecil di Rusia itu awalnya hanya tempat perhentian para penggembala rusa pada dekade 1920 hingga 1930. Di sana para penggembala memandikan ternak mereka saat musim semi datang di Sungai Indigirka.
Pemerintah Uni Soviet, kala itu, lantas membuat kawasan tersebut sebagai permukiman permanen. Belasan orang yang tadinya nomaden akhirnya menjadi penghuni tetap. Kini, menurut sensus 2001 penduduk Oymykanon mencapai 521 jiwa.
Daily Mail melansir suhu rata-rata bulan Januari berada pada titik -50 derajat Celsius. Tak ayal hawa dingin membuat bulu mata penduduk di sana membeku sesaat setelah melangkah keluar rumah.
Di tengah cuaca sangat dingin yang melanda saat ini, sebuah termometer elektronik yang masih baru seketika mati setelah merekam suhu -62 derajat Celsius. Dingin yang bisa saja meremukkan tulang.
Termometer stasiun cuaca resmi mencatat -59 derajat Celsius. Namun, penduduk setempat mengatakan bahwa bacaan mereka minus -67 derajat Celsius, kurang 1 derajat Celsius dari suhu terendah yang diterima untuk permukiman permanen di manapun di dunia.
Termometer digital itu dipasang tahun lalu untuk membantu turis di pasar Oymyakon, tetapipencatatan terhenti di minus -62 derajat Celsius. “Termometer pecah karena terlalu dingin,” lapor The Siberian Times.
Pada 1933, suhu -67,7 derajat Celsius tercatat di Oymyakon, diterima sebagai yang terendah di belahan bumi utara. Suhu yang lebih rendah dicatat di Antartika, tapi di sana tidak ada pemukiman yang dihuni secara permanen.
Masalah sehari-hari yang datang dengan tinggal di Oymyakon termasuk pembekuan tinta pena dan baterai kehilangan daya. Penduduk setempat mengatakan menghidupkan mobil mereka sepanjang hari karena takut tidak bisa menyalakannya kembali.(*)
