Senin, November 11, 2024

Top Hari Ini

Terkini

Choirul Huda dan Pentingnya SOP Penanganan Korban Cedera

Ilustrasi penanganan korban cedera. | Malahayati.ac.id

Jejamo.com – Pelajaran berharga dari meninggalnya kiper Persela Lamongan, Choirul Huda, adalah pentingnya menjalankan standar operasional prosedur (SOP) dalam menangani korban cedera. Tak hanya untuk kegiatan profesional yang didukung tim kesehatan, standar penanganan ini juga perlu diketahui masyarakat umum. Pertolongan pertama seperti apa yang harus dilakukan jika kita menumui korban cedera yang terbilang fatal.

Ketika korban cedera pingsan atau tidak sadarkan diri, maka hal yang pertama kali harus dilakukan adalah memeriksa jalan napas. Pastikan tidak ada sumbatan, baik oleh benda asing maupun lidah yang tertelan. Pemeriksaan tanda-tanda vital seperti denyut jantung, menyusul sesudahnya.

Berikut ini langkah penanganan cedera saat olahraga menurut penjelasan fisiotrapis olahraga, Sigit Pramudya dan Abdurrasyid, seperti dilansir dari Detik.com.

  1. Bila korban tak sadarkan diri, kepala korban harus sedikit didengakkan agar dapat bernafas dengan lancar dan baik.
  2. Perhatikan kondisi lidah, apakah terlihat tertelan atau menjukur keluar. Jika tertelan langsung dikeluarkan.
  3. Setelah cek pernapasan, perhatikan tanda-tanda vital lainnya seperti denyut jantung atau nadi.
  4. Bila sudah tak ada denyut nadi, langsung resusitasi sebagai pemacu kerja jantung agar kembali aktif.
  5. Jangan tandu korban yang sudah kolaps (pingsan) ke ambulans karena guncangan akan memperparah kondisi korban. Sebaiknya ambulans menjangkau korban sedekat mungkin.

Selain itu tim medis juga harus menyediakan 6 orang untuk mengangkat korban. Setiap orang masing-masing memegang kepala dan leher, bahu, punggung, pinggang, lutut, dan kaki. Angkat tubuh korban secara bersamaan dengan ekstra hati-hati. Upaya tersebut untuk menjaga kondisi tubuh pasien tetap dalam keadaan lurus.(*)

Populer Minggu Ini