Rabu, November 13, 2024

Top Hari Ini

Terkini

Cina Eksekusi Jutaan Tahanan Falun Gong untuk Dijual Organnya

Anggota Falon Gong mengalami penyiksaan
Lukisan anggota Falun Gong yang mengalami penyiksaan. | Ist

05Jejamo.com – Pemerintah Cina diduga telah mengeksekusi 1,5 juta tahanan Falun Gong secara ilegal untuk donor organ. Diperkirakan setiap tahun ada 60-100 ribu tahanan yang diambil organ jantung, ginjal, dan levernya secara paksa.

Hal ini disampaikan dalam versi terbaru laporan berjudul “Bloody Harvest: Revised Report into Allegations of Organ Harvesting of Falun Gong Practitioners in China” yang dibuat Sekretaris Negara Kanada David Kilgour bersama pengacara hak asasi manusia, David Matas, dan jurnalis Ethan Gutmann.

Saat meneliti malpraktek yang terjadi di wilayah Asia, mereka menemukan, sejak 1999, pemerintah Cina mengeksekusi para tahanan anggota kelompok meditasi Falun Gong sebagai pendonor organ ilegal. Falun Gong sendiri adalah bentuk meditasi dan olah tubuh yang bertujuan mencapai keseimbangan spiritual.

“Tahun 1999, Partai Komunis Cina menyadari tingginya pertumbuhan jumlah anggota Falun Gong. Mereka takut ideologi (komunisme) akan tergoyahkan dan mulai menahan ribuan anggota itu. Jika menolak, para anggota Falun Gong akan disiksa,” ujar Gutmann.

Menurut laporan, para tahanan harus melalui serangkaian tes medis sebelum dimasukkan dalam database donor organ. Lewat cara ini, pemerintah akan mendapatkan calon donor secara cepat.

Para dokter bedah yang diwawancara mengaku tidak ingat berapa jumlah transplantasi organ yang mereka kerjakan tiap hari. Beberapa melakukan transplantasi lever sebanyak enam kali dalam sehari.

“Kita dapat tahu jumlah transplantasi organ dengan mudah dari data dua atau tiga rumah sakit terbesar Cina. Perbedaan angka yang besar dari pernyataan pemerintah membuat kami mengambil kesimpulan ada lebih banyak eksekusi tahanan anggota Falun Gong dari yang diberitakan,” ujar Matas, seperti dilansir Independent.

“Konklusi utama dari ini adalah Partai Komunis Cina bertanggung jawab atas pembunuhan massal orang-orang tak bersalah.”

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina, Hua Chunying, memberikan pernyataan dalam konferensi pers: “Cerita mengenai donor organ secara paksa yang terjadi di Cina adalah khayalan dan tak mendasar. Tidak ada bukti kuat untuk mendukungnya.”(*)

Tempo.co

Populer Minggu Ini