Jejamo.com, Bandar Lampung – Kebakaran bangunan selama 2015 juga melanda Lampung. Jejamo.com merangkumnya untuk pembaca.
Pasar Sentral Kotabumi
Sekitar 24 kios di Pasar Sentral Kotabumi, Lampung Utara, ludes terbakar, Selasa malam, 6 Januari 2015. Dugaan, api berasal dari korsleting di salah satu kios di blok C .
Dalam empat tahun terakhir, sudah tiga kali kebakaran terjadi di tempat ini. Tahun 2009 dan 2010, kebakaran hebat juga melanda pusat perdagangan ini dengan nilai kerugian nyaris Rp1 miliar.
Pabrik Springbed Kedamaian
Sebuah pabrik springbed di Kedamaian, Bandar Lampung, terbakar hebat pada 29 Maret 2015. Api cepat membesar dan menimbulkan kepanikan warga sekitar.
Saking khawatir, warga membawa perabotan mereka dari rumah masing-masing. Wali Kota Herman HN ikut ke lokasi dan memandu pemadaman. Kerugian ditaksir ratusan juta rupiah.
Pasar Tengah
Inilah kebakaran besar yang pernah terjadi di Bandar Lampung dalam beberapa tahun terakhir. Kebakaran di Pasar Tengah ini sedikitnya menghanguskan tujuh bangunan ruko. Kejadian pada malam hari, 30 Maret 2015, ini menjadi perhatian warga.
Bahkan, Wali Kota Herman HN berada di lokasi untuk memimpin pemadaman. Kepada setiap pemilik ruko, Pemkot Bandar Lampung memberikan bantuan Rp50 juta.
Toko Istana
Kebakaran di Toko Istana, Jalan Kolonel Endro Suratmin, Sukarame, Bandar Lampung, terjadi pada Selasa malam, 3 November 2015. Tujuh mobil pemadam kebakaran dikerahkan.
Toko ini dekat dengan SPBU di wilayah itu. Kebakaran juga mengakibatkan kemacetan arus lalu lintas di sekitar lokasi. Diduga kebakaran dipicu korsleting.
PT Bintang Bukit Barisan
Kebakaran besar juga melanda PT Bintang Bukit Barisan di Tanjung Bintang Lampung Selatan pada Minggu, 13 Desember 2015. Pabrik furnitur ini diduga terbakar lantaran korsleting.
Kerugian mencapai miliaran rupiah. Barang-barang di dalam pabrik, antara lain busa, dalam hitungan menit, ludes terbakar.
Rumah Adat Pringsewu
Kebakaran melahap sebuah rumah adat Lampung di Jalan Kesehatan, Kelurahan Pringsewu, tepatnya di samping Hotel Srikandi, Jumat malam, 18 Desember 2015.
Api tiba-tiba membesar dan melahap seluruh bangunan yang sebagian besar terbuat dari kayu itu. Rumah adat tersebut tidak berpenghuni dan sudah lama dibiarkan kosong oleh pemiliknya.(*)
Laporan Adian Saputra, Wartawan Jejamo.com