Minggu, November 10, 2024

Top Hari Ini

Terkini

DAMAR: Angka Kekerasan Terhadap Perempuan di Lampung Masih Tinggi

Sely
Direktur Eksekutif Lembaga Advokasi Perempuan DAMAR, Sely Fitriani | Andi/Jejamo.com

Jejamo.com, Bandar LampungĀ – Lembaga Advokasi Perempuan DAMAR dan Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Bandar Lampung bersama-sama melakukan kampanye One Billion Rising Revolution, di Tugu Adipura Bandar Lampung Minggu, 14/7/2016.

Kampanye OBR Revolution dilakukan dalam bentuk menari bersama sebagai simbol perlawanan, yang dilaksanakan bersamaan dengan kegiatan Car Free Day.

Direktur Eksekutif DAMAR, Sely Fitriani mengatakan, kampanye ini menitikberatkan kepada fakta bahwa kekerasan terhadap perempuan adalah permasalahan global yang tidak hanya terjadi pada salah satu suku, negara atau agama tertentu saja, namun ada di semua kebudayaan di pelosok dunia, termasuk Lampung.

ā€œAngka kekerasan terhadap perempuan di Lampung sangat tinggi. Sepanjang 2015 kami mencatat angka tindak kekerasan terhadap perempuan terjadi 1.018 kasus,ā€ ujar Sely melalui rilis yang diterima Jejamo.com.

Kampanye OBR Revolution ini merupakan bagian dari gerakan melawan kekerasan terhadap perempuan di seluruh dunia. Berdasarkan data PBB, 1 dari 3 perempuan di dunia akan mengalami pemerkosaan atau penyiksaan selama hidupnya. Angka ini sama dengan 1 miliar perempuan di seluruh dunia.

ā€œKita telah menari, kita telah menuntut keadilan, sekarang kita akan menuntut perubahan dan perubahan hanya akan dapat tercapai melalui aksi yang lebih berani, tegas, kreatif serta perubahan yang radikal dari cara pandang masyarakat,” kata Sely.

OBR Revolution adalah peningkatan dari 2 tahap kampanye sebelumnya ā€“ One Billion Rising dan One Billion Rising for Justice. Dimana dalam 2 tahun terakhir, gerakan ini sudah memobilisasi, mengajak, menyadarkan dan menggabungkan orang-orang di seluruh dunia untuk bersama-sama menghentikan kekerasan terhadap perempuan.

One Billion Rising pada awalnya merupakan bagian dari gerakan global untuk penghentian kekerasan terhadap perempuan yang bernama V-Day dimana V-Day pertama kali tercetus pada tanggal 14 Februari 1998.

Indonesia sendiri mulai bergabung bersama jutaan perempuan, laki-laki dan semua yang peduli di seluruh dunia sejak 2013. Untuk itu, setiap tanggal 14 Februari dilakukan kegiatan untuk menari bersama, bangkit dan berteriak “Cukup Sudah!” terhadap kekerasan terhadap perempuan.(*)

Laporan Andi, wartawan Jejamo.com

Populer Minggu Ini