Jejamo.com – Sejumlah ahli kesehatan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menilai, dampak Virus Zika lebih besar dari virus Ebola yang telah menewaskan lebih dari 11 ribu warga Afrika.
Pendapat tersebut disampaikan menjelang pertemuan darurat yang digelar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Senin, 1/2/2016. Mereka mengatakan ancaman Zika dapat menimbulkan krisis kesehatan dunia.
“Dalam beberapa kasus, serangan virus Zika dampaknya lebih buruk daripada epidemi Ebola pada kurun waktu 2014-2015,” ujar Jeremy Farrar, Kepala Wellcome Trust, yayasan amal yang bergerak di bidang kesehatan dunia. Seperti dikutp dari Tempo.co
Farrar menjelaskan, “Hampir seluruh pembawa virus ini bergerak tanpa menunjukkan gejala. Dia menyerang diam-diam individu, terutama terhadap perempuan hamil sehingga membahayakan jiwa jabang bayi,” terangnya.
Berbeda dengan Ebola, sampai kini belum ditemukan vaksin yang dapat mengatasi Zika. “Masalahnya sekarang, untuk mengembangkan vaksin pelawan Zika, harus dilakukan uji coba terhadap perempuan hamil. Ini mimpi buruk bagi praktek dan etika kedokteran,” paparnya.
Hal ini diperparah dengan sulitnya mengatasi perkembangan nyamuk Aedes aegypti yang menjadi pembawa virus tersebut. “Virus berkembang cepat, terutama di daerah tropis, didukung pula oleh pemanasan global,” ujar Ferrara.
Untuk itu, pembasmian nyamuk Aedes aegypti menggunakan DDT merupakan cara yang saat ini paling memungkinkan.”Kita memang harus menyeimbangkan antara masalah lingkungan atas penggunaan DDT dan dampak virus terhadap bayi yang belum dilahirkan,” paparnya.(*)
Tempo.co