Jejamo.com – Keputusan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) yang akan melarang stasiun tv memunculkan pria berpakaian dan berperilaku seperti wanita didukung penuh oleh mentalis sekaligus presnter Deddy Corbuzier.
Menurtu Deddy, kebijakan tersebut dapat mempersempit propaganda LGBT yang beberapa waktu belakangan marak diperbincangkan. “Saya tidak mengatakan menolak LGBT. Tapi mempropagandakan itu akan berdampak negatif ke depannya. Jadi kalau ditanya pendapat saya, bahwa benar propaganda bersifat hal seperti itu memang seharusnya tidak ditayangkan,” ujar Deddy Corbuzier, saat dihubungi Jumat, 26/2/2016.
Deddy menjelaskan, kebijakan tersebut juga dianggap Deddy Corbuzier meringankan tugasnya untuk membentengi putranya dari pengaruh negatif media. Dalam hal ini, televisi.
“Bayangin aja kalau Anda punya anak, terus anak Anda bergaya seperti itu (melambai), gimana? Hal itu meng-entertain, saya juga ketawa kalau nonton. Tapi kalau ditanya sebagai seorang ayah, kalau anak Anda menonton seperti itu dan terus mulai ikut-ikutan pakai wig panjang warna-warni, pakai bulu mata, gimana? Nah baru kerasa itu bahaya. Kan kita tidak bisa mendampingi anak kita 24 jam,” papar Deddy Corbuzier.
Meski baru beberapa hari dikeluarkan, surat edaran KPI dinilai Deddy Corbuzier sudah sangat terasa ada perubahan di dunia pertelevisian tanah air. “Buktinya, setelah adanya edaran tersebut, agak sedikit berubah beberapa hari belakangan ini,” tuturnya.(*)
Tempo.co