Jejamo.com, Bandar Lampung – Sore ini, di kala anak-anak lain tengah asyik bermain dengan teman seumurannya atau bahkan sedang berada di rumah untuk istirahat, Dela (11) justru berada di bawah Flyover Pasar Tugu, Jalan Pangeran Antasari, untuk berjualan pempek.
Wajahnya selalu tampak gembira, tak pernah terlihat perasaan sedih. Memegang boks plastik serta jeriken berisi cairan berwarna cokelat sambil senyum ramah ketika bertemu pembeli.
Dela sedang mengenyam bangku sekolah saat ini kelas 6 SD, di Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN). Ia tak pernah ia mengeluh apalagi putus asa.
Ia selalu menjalankan pekerjaannya dengan sungguh-sungguh, meskipun banyak orang menilai pekerjaan itu sangat rendah dan belum pantas anak keci itu mencari uang sendiri.
Ia mengatakan, uang hasil jualan pempek diserahkan ke orang tua buat bantu-bantu.
“Bapak ibu di kebun, aku memang ingin berjualan terus uangnya aku kasih ke orangtua. Sisanya untuk jajan sekolah aku, soalnya kalo meminta pasti selalu tidak cukup bahkan tidak ada sama sekali.” kata dia kepada jejamo.com, Rabu, 16/1/2019.
Dela telah berjualan pempek selama kurang lebih dua bulan belakangan ini.
“Aku mulai berdagang dari jam sembilan pagi. Kalau habisnya cepat, enggak perlu nunggu sampe sore. Kelilingnya juga di daerah sini saja Pasar Tugu, Kampungsawah, kalau jauh-jauh capek jalannya.” tuturnya.
Dela juga memiliki mimpi yang selalu tersimpan di benaknya.
“Aku pengen sekolah tinggi supaya dapat pekerjaan yang cocok, biar bisa beliin bapak dan ibu rumah yang bagus.” ucap Dela. [Aziz Rifaldi]
