Jejamo.com, Lampung Timur – Imam Jaenuri Arif (16), remaja penderita kanker tulang dan kanker paru-paru ini ingin terus melanjutkan hidup, meski saat ini tabung oksigen terus menjadi penyangga hidupnya.
“Setiap satu hari semalam, Imam menghabiskan lima tabung oksigen besar,” ucap Sarjuni sang ayahanda didampingi Wiji Lestari, sang ibu, di kediamannya, Jumat, 17/6/2016.
Imam saat ini tinggal bersama kedua orang tua dan adik, di Desa Balerejo RT 01/RW 01, Kecamatan Batang hari, Lampung Timur.
Sebelum divonis menderita kanker, Ia tinggal bersama neneknya dan menempuh pendidikan di Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTSN) 1 Lampung Timur. Sementara saat itu kedua orang tuanya bekerja sebagai buruh, di pertambakan udang Dipasena, Rawajitu.
Sarjuni menjelaskan kepada jejamo.com, kejadian yang menimpa putra pertamanya tersebut bermula dari terkilirnya kaki sebelah kanan Imama ketika bermain futsal di sekolah.
Sarjuni mengira terkilirnya kaki putranya saat itu adalah hal yang biasa, Ia pun memberikan penanganana dengan diurut atau dipijit saja. Namun tak berapa lama, Imam kembali mengalami kecelakaan, saat itu ia ditabrak tepat pada kakinya yang terkilir sebelumnya oleh sebuah sepeda motor.
“Setelah kejadian itu, kami mencoba memeriksakannya ke dokter. Awalnya dokter mengatakan, bahwa Imam menderita Radang Sendi, dan kami melakukan pengobatan berdasarkan petunjuk,” ujar Sarjuni.
Namun sakit yang diderita Imam tak kunjung membaik. Kaki kanannya semakin hari malah membengkak dan semakin menyiksa Imam. Akhirnya, kedua orang tua Imam akhirnya memutuskan kembali untuk memeriksakannya ke dokter.
Pada pemeriksaan lanjutan inilah diketahui Imam yang awalnya dinyatakan menderita radang sendi karena terkilir, kini berubah menjadi kanker tulang. Belakangan, Imam juga divonis menderita kanker paru-paru.(*)
Laporan Tyas Pambudi, Wartawan Jejamo.com