Jejamo.com, Lampung Selatan – Zubaidah (12) tergeletak lemah di atas kasur sepanjang hari dengan saraf yang tidak berfungsi lagi. Tangan dan kakinya tidak dapat digerakkan lagi.
Selain tubuh yang tidak dapat digerakkan, penyakit tersebut membuat kedua matanya tidak melihat. Zubaidah juga tidak berbicara serta seluruh tubuhnya dipenuhi penyakit kulit.
Ibu angkat Zubaidah, Tati (45), warga Jalan Pasir Kupa, Desa Tanjungbaru, Kecamatan Merbau Mataram, Kabupaten Lampung Selatan, menceritakan, penyakit yang dialami Zubaidah sejak umur enam bulan. Kedua orangtua Zubaidah tidak sanggup mengurusnya lantaran kedua orangtuanya memiliki lima anak.
“Pada waktu umur satu hari, Zubaidah diserahkan ke saya. Orangtuanya bilang, tidak sanggup untuk mengurus dia karena sudah memiliki lima anak. Jadi waktu saya ambil saja anak ini,” ujarnya kepada jejamo.com saat ditemui di kediamannya, Senin, 27/6/2016.
Menurutnya, ia mengurus Zubaidah seperti anak sendiri. Walaupun dengan kondisi seperti itu, ia dan suami serta anak-anaknya sangat menyayangi Zubaidah.
“Alhamdulillah suami dan anak saya menerima Zubaidah dengan ikhlas. Walaupun keadaan kami susah, insya Allah rezeki ada saja,” terangnya.
Ia mengaku tidak mengalami kesulitan mengurus anak tersebut. Warga setempat juga sering memberikan bantuan. Namun, hingga saat ini dirinya tidak pernah menerima bantuan dari Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan.
“Enggak ada kesulitan merawatnya, apalagi dia makannya hanya bubur Sun. Warga sini mata hatinya terbuka dan sering memberikan bantuan. Kalau dari pemerintah belum ada bantuan sama sekali,” ujarnya.(*)
Laporan Andi Apriyadi, Wartawan Jejamo.com