Jejamo.com, Lampung Utara – Neneng Sarniati, Kepala SMPN 12 Kotabumi, Lampung Utara, mengadakan pertemuan di gedung PWI Cabang Lampung Utara, Minggu, 25/9/2016, sekitar pukul 14.00 WIB.
Hal tersebut dilakukan Neneng terkait pemberitaan mengenai dirinya yang tidak mengizinkan awak media meliput ambruknya gedung SMPN tersebut. Ia juga dinilai alergi terhadap media.
Dalam pertemuan tersebut, Neneng mengungkapkan, dirinya merasa miris mengenai pemberitaan yang terjadi terhadapnya pada 20 September lalu.
“Saya ingin menjelaskan pemberitaan alergi di media. Hati saya agak miris. Ada apa dengan saya. Seandainya salah, salah apa,” jelas dia d ihadapan beberapa wartawan.
Dia menjelaskan, sebenarnya dirinya tidak pernah melarang wartawan meliput atau menutup-nutupi sesuatu.
Menurut Neneng, hal tersebut hanya miskomunikasi karena pada saat itu dia hanya meminta penjaga sekolah menyampaikan kepada jurnalis dirinya rapat.
“Kemarin saya berkata, tolong sih sampaikan kepada media, saya rapat. Satpam juga sudah saya tegur dan anggaplah itu murni kekeliruan saya,” paparnya.
Neneng mengajak media tetap menjalin persahabatan. Dirinya juga membuka pintu selebar-lebarnya bagi wartawan yang ingin mendapatkan informasi.
“Dengan bertemu seperti ini kita bisa saling kenal dan menjalin kerja sama ke depannya. Jika ada informasi lain seperti siswa berprestasi, ayo. Enak memberi informasinya dan tidak bingung lagi harus menemui siapa,” pungkas dia.
Jimmy Irawan, Ketua PWI Lampung Utara, menyambut baik apa yang dilakukan Neneng. Menurutnya, kinerja wartawan anggota PWI di bawah kepemimpinannya mengutamakan kode etik.(*)
Laporan Buhairi Aidi dan Lia, Wartawan Jejamo.com