Jejamo.com – Front Pembebasan Islam Moro (MILF) mengaku akan ikut memburu kelompok Abu Sayyaf karena dianggap tidak Islami dan telah melakukan kejahatan saat memenggal kepala sandera warga Kanada, John Ridsdel.
Potongan kepala Ridsdel ditemukan di dekat kantor polisi di Jolo pada 25 April 2016, sedangkan tubuh yang diduga milik Ridsdel ditemukan di kawasan terpencil di Kota Talipao dua hari kemudian atau 27 April 2016.
Pemimpin militer MILF, Sammy al-Mansour, mengatakan pasukannya di Sulu memiliki keahlian melakukan determinasi terhadap lokasi anggota Abu Sayyaf yang terlibat dalam pemenggalan kepala Ridsdel.
“Apa yang mereka lakukan adalah anti-Islam. Kami mengutuk keras perbuatan mereka,” ujar Al-Mansour. Dia juga mengatakan, berdasarkan informasi terakhir, pembunuh Ridsdel masih berada di Sulu.
“Kami sedang membantu mendapatkan informasi. Kami hanya perlu saling koordinasi. Jika pasukan pemerintah memiliki informasi juga, mereka dapat meneruskan kepada kami dan kami akan sampaikan kepada pasukan gabungan kami di sana,” katanya.
Ini bukan pertama kali MILF memobilisasi pasukannya melawan Abu Sayyaf. Saat bentrokan senjata di Sulu yang menewaskan tujuh marinir pada 25 Mei 2013, MILF-lah yang menandatangani kesepakatan damai dengan pemerintah, juga membantu pasukan pemerintah mencari lokasi para bandit pimpinan Radulan Sahiron.
Pada 7 Februari 2015, pasukan MILF berperang melawan milisi Abu Sayyaf, yang menguasai Basilan. Dalam insiden senjata itu, seorang pentolan kelompok Abu Sayyaf tewas dan seorang anggota MILF cedera.
Al-Mansour mengatakan pasukannya, selain akan berperang melawan kelompok Abu Sayyaf, mereka juga akan membuka jalan untuk operasi militer.
MILF dan militer Filipina juga sebelumnya sudah berkoordinasi dalam memburu anggota Abu Sayyaf di di Tipo-Tipo. Brigadir Jenderal Glenn Macasero dari Komite Gencatan Senjata Pemerintah mengatakan koordinasi operasi dibuat bersama Hadji dan Asnawi, komandan pangkalan ke-114, serta Hamsa Sapanon, komandan Pasukan Polisi Provinsional MILF di Basilan.
“Kami telah menerapkan kesepakatan sama-sama menghindar dari konfrontasi antara militer dan MILF,” ujarnya.(*)
Tempo.co